Tak jarang kita yang sudah masuk produktif bekerja seringkali lalai untuk menyisihkan uang yang nanti akan kita gunakan sebagai bamper alias dana darurat kalau kalau ada sebuah kejadian yang memaksa kita untuk mengeluarkan uang lebih banyak dari biasanya. Kejadian tak terduga tersebut seringkali menyusahkan kita bila kita gak memiliki dana darurat. Biasanya sih, hal yang kita lakukan adalah mencari orang untuk dihutangi. Gak masalah, tapi apakah setiap ada masalah finansial harus ke orang lain terus?
Oleh sebab itu, memiliki dana darurat adalah salah satu cara untuk menyiasati agar kita setidaknya terhindar dari hutang. Memiliki dana darurat merupakan cara kita bisa bertahan dari hal yang tak terduga.
Pembahasan dana darurat ini barangkali akan sangat panjang. Namun, bila kita sudah melek finansial dan merasa bahwa dana darurat memang sebegitu urgent-nya dalam hidup kita yang serba tidak pasti, menyiapkan dana darurat adalah keniscayaan.
Begini deh, lebih sederhananya. Bisakah kamu memastikan bila besok-besok kamu akan terus punya uang? Bisakah kamu memastikan bila besok-besok kamu tidak akan pernah ada pada situasi terjepit dan butuh uang hari itu juga, saat itu juga? Kemana kamu meminjam? Kepada siapa kamu harus berhutang? Bayangkan kalo semua orang yang kamu hubungi lantas tak memberikan pinjaman hutang padamu sedangkan kamu sedang benar-benar membutuhkan uang tersebut?
Jawaban untuk pertanyaan di atas, tak lagi dan tak bukan adalah milikilah dana darurat sekarang juga! Minimal antara tiga hingga enam kali pengeluaran mu sekarang ini!
Kesadaran bahwa hidup kita serba tidak pasti namun pengeluaran kita pasti akan keluar, adalah kesadaran bahwa dana darurat merupakan bamper yang bisa kita gunakan untuk menyiasati pengeluaran tak terduga tersebut.
Jadi, siapkan dana darurat sebelum keadaan benar-benar gawat
-------
Tulisan ini merupakan serial keuangan bagian pertama yang sengaja dibuat untuk membantu teman-teman (juga pengingat bagi diri saya pribadi) akan pentingnya Literasi Keuangan kita.
