Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Mitos tentang Kebahagiaan yang Banyak Memperdaya Kita

7 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 7 Agustus 2021   06:32 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa kepercayaan kita tentang kebahagiaan ternyata hanyalah mitos belaka | Ilustrasi oleh Pezibear via Pixabay

Ini merupakan masalah klasik dari kebahagiaan kita, seakan-akan kebahagiaan itu adalah sesuatu yang hanya dimiliki oleh hal-hal tertentu saja. Ketika kita tidak mendapatkan sesuatu itu, kita merasa kehilangannya dan tidak akan pernah bisa bahagia.

Kita berhadapan dengan asumsi di mana kebahagiaan dijadikan sebagai tujuan masa depan atau sesuatu yang belum terlihat. Tapi asumsi itu bisa jauh dari kebenaran.

Jika kita tidak bisa berbahagia saat ini juga, di masa sekarang, apa pun keadaan kita, maka kita tidak akan pernah bahagia "suatu hari nanti". Kehidupan kita tidak dipenuhi oleh kemenangan-kemenangan besar seperti yang kita bayangkan.

Kehidupan kita diwarnai oleh pencapaian-pencapaian kecil yang jika dipertahankan akan membentuk keberhasilan besar. Maka kebahagiaan yang kita hubungkan dengan kemenangan besar niscaya sulit, karena kehidupan kita tidak dirancang untuk itu.

Siapa yang bisa menyangkal bahwa kemenangan besar akan mendatangkan kebahagiaan pada kita. Namun, siapa yang bisa menjamin bahwa kemenangan itu akan kita raih, atau setidaknya dalam waktu dekat? Dengan begitu, kebahagiaan kita menjadi tidak pasti.

Apa yang tepat adalah dengan merayakan setiap kemenangan kecil yang kita raih setiap hari, sebab pernak-pernik itulah yang kenyataannya banyak menghiasi waktu kita di dunia. Lantas pertanyaannya, bagaimana kita bisa melakukan hal semacam itu?

Dengan antusiasme yang konsisten.

Ketika kita berantusias menyambut apa pun yang kita hadapi, secara tidak sadar, kita sedang menghargai segala hal yang hidup berikan pada kita dan menikmatinya dengan sepenuh hati. Coba ingat kembali apa yang terjadi ketika Anda berantusias terhadap sesuatu.

Meskipun Anda gagal menghadapi tantangan, Anda tetap menikmatinya sebagai makna lain. Antusiasme adalah perasaan penting untuk berani menghadapi apa pun yang berpotensi menghambat diri kita.

Dan dengan begitu, kita akan selalu memiliki kemenangan-kemenangan kecil dan senantiasa merayakannya sebagai kisah pribadi kita yang mengagumkan. Kebahagiaan menjadi terurai di sepanjang waktu kita, dan kita tidak harus menunggu momen besar untuk berbahagia.

Mitos 3: Singkirkan pikiran dan perasaan negatif untuk menjadi bahagia

Apa yang saya benci dari ungkapan semacam itu adalah, asumsinya yang seakan-akan ingin mengatakan bahwa keadaan normal bagi manusia adalah bahagia sepanjang waktu. Tidak begitu! Lagi pula, hidup akan membosankan kalau yang terjadi memang harus demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun