Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menyerahlah dengan Tepat dan Elegan

21 Juli 2021   12:12 Diperbarui: 21 Juli 2021   20:51 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika sudah waktunya, menyerahlah | Ilustrasi oleh Gerd Altmann via Pixabay

Kelemahan terbesar dari menyerah terletak pada pengabadian siklus deja vu, di mana kita tidak benar-benar memahami diri kita dengan lebih baik setelah apa yang kita korbankan. Di sisi lain, gagal untuk berhenti adalah kegagalan untuk belajar.

Terkadang, ide dan visi kita tidak sesuai dengan kenyataan. Pada momen kesadaran inilah kita mesti menyerah sejenak untuk menyusun ide dan visi yang lebih realistis.

Jika kita tidak mengamini kesadaran tersebut, tetap keras kepala di arah yang sama dapat sangat merugikan kita lebih dari sekadar kebanggaan.

"Hal yang sangat sulit sekaligus menakjubkan, adalah menyerah untuk menjadi sempurna dan memulai pekerjaan besar untuk menjadi diri sendiri." (Anna Quindlen)

Kedua, kita punya opportunity cost bahwa kita mungkin melewatkan sesuatu yang jauh lebih baik bagi kita. Fakta kehidupan yang selalu terabaikan dalam masyarakat adalah selalu ada harga yang harus kita bayar untuk apa pun.

Konsep opportunity cost dapat membantu kita untuk mempertimbangkan sesuatu yang kita korbankan, sebab kemungkinannya cukup ironis, bahwa yang terabaikan itulah yang ternyata sangat menyehatkan bagi kita.

Ketiga, sukses secara instan adalah mitos. Itu benar. Jadi jika saya beranggapan bahwa tidak ada kesuksesan yang instan, maka saya pun harus percaya bahwa menyerah ... merupakan bagian dari kesuksesan itu sendiri.

Perjalanan yang berhasil adalah perjalanan yang diwarnai dengan pedal gas dan pedal rem. Ketika salah satunya tidak digunakan, maka perjalanan yang berantakan sudah menjadi kepastian di dunia yang dipenuhi ketidakpastian. Nah, itu.

Keempat, tidaklah sehat untuk berjuang di jalan yang sama sekali tidak membuat kita bahagia. Jika kita sendiri tidak mencintai prosesnya, berarti kita kehilangan kenikmatan hidup dan tidak siap untuk sukses di sana. Pada titik inilah, kita perlu untuk menyerah.

Ketika saya tidak merasa bahagia dengan jalan itu, saya tahu betapa buruknya saya. Proses itu sendiri tidak saya nikmati, dan orang-orang yang tidak mencintai proses adalah mereka yang tidak siap untuk sukses. Maka saya menyerah dan beralih ke jalan lain.

Sekarang saya tahu bahwa pilihan itu adalah hal terbaik yang pernah saya putuskan sepanjang hidup saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun