Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan featured

Menggali Makna Indah dari Idul Adha dan Pelurusan Paradigma Terhadapnya

19 Juli 2021   09:55 Diperbarui: 10 Juli 2022   07:10 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hewan kurban yang dipilih mesti memenuhi beberapa syarat, seperti jenis hewan yang diperbolehkan, kondisi fisik serta kesehatan, umur, dan lain-lain (lebih lengkapnya di sini). Bahkan ketika proses penyembelihan, berlaku pula adab-adab yang mesti dipatuhi (lebih lengkapnya di sini).

Antara tahun 1974 dan 1978, Schulze dan rekan-rekannya melakukan penelitian di Universitas Kedokteran Hewan Hanover untuk membandingkan cara penyembelihan di Barat (metode captive bolt) dengan cara penyembelihan di Islam. Hasilnya sangat menakjubkan!

Schulze menyimpulkan bahwa "cara penyembelihan menurut Islam adalah metode penyembelihan yang paling manusiawi, sedangkan metode captive bolt, yang dipraktikkan di Barat, menyebabkan rasa sakit yang sangat parah pada hewan".

Apa yang jelas di sini adalah, adab-adab itu jelas sudah ada sehingga jika Anda melihat "kekejaman" terjadi, Anda tidak bisa menyalahkan Islam. 

Bayangkan bahwa Anda mengukur sesuatu menggunakan penggaris. Ketika hasilnya keliru, siapa yang patut dipersalahkan? Jelas bukan penggarisnya!

Itu baru tembakan pertama.


Kedua, secara semi-metafisika atau dengan kata lain, dibutuhkan kadar keimanan tertentu untuk menyetujui jawaban ini.

Adalah hari raya Idul Adha juga bagi hewan-hewan kurban seperti yang dirayakan oleh umat muslim. Perbedaannya, manusia mengorbankan hartanya, sedangkan hewan kurban mengorbankan nyawanya. Tidak adil?

"Dan di antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban dan ada (pula) yang untuk disembelih. Makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan ..." (QS. Al-An'am ayat 142)

Diperlukan pendalaman yang hati-hati untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an karena kebanyakan ayatnya bermakna simbolik dan kontekstual. Tetapi pesan yang terkandung dalam ayat ini cukup terang bahwa hewan-hewan ternak juga diciptakan untuk mendukung kehidupan manusia.

Atau dengan sentuhan denotatif: hewan-hewan ternak memang diperbolehkan untuk disembelih sebagai bentuk kecintaan Tuhan pada manusia. Yang tidak boleh itu adalah membunuh hewan-hewan langka atau sekadar memuaskan rasa senang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun