Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mencari-cari Kesalahan Orang Lain Bukanlah Bagian dari Jiwa Kritis

3 Juli 2021   18:10 Diperbarui: 3 Juli 2021   18:31 1664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari-cari kesalahan dari makhluk yang tidak sempurna itu benar-benar aneh | Ilustrasi oleh Free-Photos via Pixabay

Saya mengerti: penghakiman tidak bisa dihindari. Tetapi yang terpenting adalah, seberapa jijik Anda dengan penilaian Anda sendiri terhadap kekeliruan orang lain. Bukan berarti kita menjadi tidak berhak untuk mengkritik orang lain.

Tidak sama sekali. Ada kalanya kesalahan mereka sudah terlampau besar hingga tidak bisa lagi diatasi dengan sekadar toleransi.

Akan tetapi, itulah poin pentingnya: Anda tidak perlu repot-repot mencari kesalahan mereka! Jika memang mereka keliru, maka kekeliruan itu akan tampak ke permukaan dengan sendirinya! Sebuah pipa yang bocor pasti akan ketahuan!

Karena sangat aneh; mencari-cari kesalahan dari makhluk yang tidak sempurna itu benar-benar aneh.

Kita sangat pandai menunjukkan kesalahan orang lain, tetapi kita cukup kesulitan untuk menyadari kekurangan kita sendiri. Padahal yang terpentingnya adalah, seberapa jauh kita bisa mengkritik diri kita sendiri.

Memang dapat dimengerti bahwa kebiasaan itu merupakan bagian dari naluri manusia. Tapi justru di waktu sekaranglah kita harus berhenti memaklumi keegoisan itu!

Apa pun yang dilakukan orang lain, biarkan mereka melakukannya selama tidak bertentangan dengan moralitas. Bukan urusan kita untuk menemukan kekurangan orang lain, dan bahkan jika kita menunjukkannya, tidak ada cara bagi kita untuk memperbaikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun