Padahal, butuh banyak tenaga untuk mencurahkan rasa keingintahuan yang kuat sehingga andai kata diarahkan pada jalan yang keliru, kita bisa kehabisan bahan bakar saat menempuh jalan kebenaran.
Apa yang sebaiknya dilakukan?
Telah diuraikan sebelumnya bahwa faktor penting pemicu kebahagiaan adalah hubungan yang sehat. Dan dalam menjalin hubungan dengan siapa pun (entah individu atau kelompok), hati (perasaan) lebih penting daripada rasio (logika). Sungguh!
Dalam suatu hubungan, kita akan lebih banyak menemukan hal yang tidak masuk akal. Biasanya beberapa pihak berperan lebih aktif sehingga menyisakan pihak lainnya yang pasif.Â
Atau secara mudahnya, ada beberapa pihak yang lebih sering "menyuapi" dan yang lainnya lebih sering "melahap".
Misalnya Anda menjalin hubungan romantis dengan seseorang yang rupawan. Karena parasnya yang elok itulah, Anda harus mengeluarkan banyak uang untuk perawatan wajahnya. Terdengar tidak adil dan irasional!
Tapi begitulah hubungan yang sehat. Ia menampilkan dirinya secara apa adanya dan tanpa syarat. Hubungan dipupuk oleh kebajikan pengertian, kesabaran, dan saling menghormati. Ia dibangun atas fondasi cinta (hati), bukan rasionalisasi (logika).
Manusia tidak sempurna sehingga menemukan kesalahan amatlah mudah.
Oleh karena itu, kebijaksanaan Anda terletak di sana: apakah Anda bersedia menerima orang lain sebagaimana adanya, atau Anda menetapkan kriteria tertentu bagi mereka yang ingin berhubungan dengan Anda, dan saya tidak perlu lagi menjelaskan apa-apa soal risikonya.
Penderitaan di dunia ini akan tetap ada untuk Anda selama Anda melihat kesalahan dunia dan orang lain. Ketenangan akan menjadi milik Anda ketika Anda melihat dunia dan orang lain tidak bersalah.Â
Ya, kadang-kadang lebih baik tidak mengetahui daripada mengetahui.
Hubungan yang sukses difokuskan pada manfaat orang lain daripada kesalahan mereka. Dan untuk memetik manfaat tersebut, Anda mesti menghabiskan waktu bersamanya dalam waktu yang lama hingga manfaat itu tidak lagi penting bagi Anda, dan hubungan Anda dengannya hanya berjalan apa adanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!