Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mencari-cari Kesalahan Orang Lain Bukanlah Bagian dari Jiwa Kritis

3 Juli 2021   18:10 Diperbarui: 3 Juli 2021   18:31 1664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari-cari kesalahan dari makhluk yang tidak sempurna itu benar-benar aneh | Ilustrasi oleh Free-Photos via Pixabay

Cinta yang dimaksud terkandung dalam sebuah hubungan yang sehat. Dengan demikian, sikap mencari-cari kesalahan orang lain hanya akan memusnahkan cinta Anda terhadap sesama. Dan itu berarti, Anda membatasi ruang kebahagiaan Anda sendiri.

Kebiasaan semacam itu mendorong Anda untuk menjaga jarak dari mereka yang sebenarnya menyimpan potensi untuk membuat Anda bahagia.

Anda malah mengisolasi diri Anda sendiri dari hubungan yang sehat, dan ujung-ujungnya menciptakan atau mengabadikan kesumpekan Anda sendiri yang mengarah pada depresi. Dalam jangka waktu tertentu, mereka pun tidak lagi sudi untuk dekat-dekat dengan Anda.

Kemudian Anda mulai kesepian, hingga akhirnya Anda tersadar bahwa Anda butuh mereka bagaimanapun juga. Anda butuh mereka dengan segala "kecacatan dan kebodohannya" seperti yang Anda akui.

Ini menciptakan efek domino yang menjengkelkan diri sendiri. Bahkan jika Anda mengulanginya pada hubungan yang baru, Anda terjebak dalam lingkaran setan!

Masalah terbesarnya, kita tidak bisa menilai orang lain dari tampak luarnya saja (kecuali yang ingin Anda kritik adalah fisiknya). Jika Anda ingin mengkritik seseorang, mau tidak mau, Anda mesti menghabiskan waktu panjang bersamanya agar Anda tahu kedalaman jiwa orang tersebut.

Dan saya rasa, Anda tidak mungkin melakukan itu hanya untuk menyingkap kelemahan orang lain. 

Anda menghabiskan waktu bertahun-tahun bersama seseorang adalah untuk berbahagia, bukan untuk melecehkannya secara diam-diam. Tapi jika Anda melakukannya, hubungi saya.

Kenyataannya, kebenaran sejati dari sifat seseorang hanya bisa diungkapkan oleh dirinya sendiri. Bahkan sebagian dari kita tidak bisa menilai diri sendiri, tapi setiap orang punya potensi untuk itu.

Anda juga punya potensi untuk menilai kedalaman orang lain, tapi kemungkinan besar, Anda hanya akan membodohi diri sendiri dengan asumsi-asumsi belaka.

Sungguh disayangkan karena di balik hasrat pencarian kesalahan, sebenarnya tersimpan rasa keingintahuan yang besar. Hanya saja, keingintahuan tersebut diarahkan pada hal yang sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun