Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

7 Hal Sepele yang Terlalu Kita Pedulikan

12 Maret 2021   15:38 Diperbarui: 12 Maret 2021   15:48 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari kita bercermin tentang betapa konyolnya kita dalam berbagai hal | Ilustrasi oleh Free-Photos via Pixabay

Bayangkan Anda sedang mengasuh dua orang anak. Persetan siapa kedua anak itu. Dan mereka berlarian sambil bersenggol-senggolan layaknya anak-anak saat bermain. Lalu, tiba-tiba sebuah bunyi kaca pecah meledak. Anda berlari menuju sumber suara dan mendapati vas bunga Anda seharga 10 juta rupiah terlempar dari meja dan pecah menjadi ribuan keping.

Kita sudah tahu apa yang akan terjadi.

Kedua anak itu langsung saling menuduh satu sama lain. Masing-masing dari mereka mulai menceritakan peristiwa nahas itu secara runtut menggunakan sudut pandang yang berbeda. Kemudian mereka mulai merengek dan saling memotong pembicaraan satu sama lain.

Sekarang, katakanlah salah satu dari mereka tampak sangat meyakinkan dalam bercerita. Dan itu berarti, salah satu dari mereka adalah seorang anak yang kejam bak kerasukan iblis. Apa yang akan Anda lakukan?

Ada beberapa kemungkinan: Anda menghukum salah satu dari mereka, atau Anda menghukum keduanya, atau Anda tidak melakukan apa-apa.

Sayangnya, apa pun yang Anda lakukan kemudian sama sekali tidak mengubah fakta bahwa kedua anak itu bermain secara sembrono di sekitar vas bunga Anda yang berharga. Tak satu pun dari pilihan itu yang bisa mengubah fakta secara teoritis bahwa keduanya berperilaku cukup lalai hingga memecahkan vas bunga Anda.

Itu juga tidak mengubah fakta bahwa vas itu sudah pecah dan tidak akan pernah kembali. Bahkan mungkin saja seseorang akan menuduh Anda karena menempatkan barang berharga di tempat yang tak tepat.

Kita menghabiskan banyak waktu dan usaha kita untuk mencari siapa yang salah, bahkan jika itu (sangatlah) tidak penting. Sebagai manusia, kita semua menikmati kambing hitam; kita membutuhkan kambing hitam.

Memang ada kalanya bagi kita untuk mengetahui kesalahan siapa itu. Seperti mencari tahu siapa yang membuat kamar mandi Anda menjadi bau jengkol. Ini menjadi penting sebab Anda harus membuat si pelaku sadar akan kekeliruannya dan keburukannya. Jadi, dalam kasus kamar mandi, Anda bisa mencari tahu siapa si pelaku dan mulai mengingatkan dia untuk menjaga makanannya. (Atau silakan saja usir dia selamanya dari kamar mandi Anda.)

Namun dalam sebagian besar kasus di kehidupan kita, mencari tahu siapa yang salah adalah gangguan yang tidak penting. Sering kali kita melakukannya hanya karena ingin menjatuhkan orang lain dan membuatnya malu. Dan itu kebanyakan hanya didasarkan pada kepuasan ego dan sedikit pada peningkatan hidup yang sebenarnya.

Apa yang sudah selesai, sudah berakhir. Terima dan lanjutkan.

3. Menjadi benar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun