Mohon tunggu...
muhammad nurfarish
muhammad nurfarish Mohon Tunggu... Wiraswasta - mahasiswa

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Bahasa Anak Berkaitan dengan Perkembangan Kognitif AUD

8 April 2021   00:40 Diperbarui: 8 April 2021   00:45 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan Kognitif anak terjadi sangat pesat pada kurun usia nol sampai enam tahun yang disebut masa golden age. Dalam masa-masa ini segala potensi yang dimiliki anak harus dikembangkan secara optimal, tentunya dengan diberikan stimulus dari orang tua dan orang-orang terdekat. Seperti  halnya dengan cara kita mengajak komunikasi dengan anak harus terjalin dengan baik. 

Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang saat usia dini adalah perkembangan bahasa. Kemampuan bahasa sangat erat dengan kemampuann kognisi anak karena proses berfikir kita saat berkomunikasi dengan orang lain dengan cara berbicara. 

Tetapi perkembangan bahasa anak saat ini masih dari kata sempurna, namun ada potensi yang dapat distimulus supaya anak dapat berbicara baik dan benar. Oleh karenya anak usia dini perlu diberi penerapan tentang kuliatas penggunaan bahasa dengan orang disekitarnya melalui lembaga pendidikan (PAUD). 

A. 3 aspek Bahasa AUD  meliputi :

  1. Tata bahasa (pembentukan frasa)

Dalam pemerolehan tata bahasa anak dapat dengan sendirinya secara alamiah artinya kemampuan berbahasa anak dipengaruhi oleh bagaimana anak berinteraksi dan menyimak dari orang-orang disekitarnya, yang nantinya berpengaruh dalam cara anak mengekspresikan bahasanya meliputi kosa kata dan intonasi yang digunakan anak.  

Bahasa sendiri memiliki karakteristik yang menjadikan sebagai ciri khas komunikasi yaitu (1)Sistematis, bahasa merupakan suatu cara yang menggabungkan kata menjadi suatu kalimat yang teratur, standar dan bermakna. (2) Arbirter, bahasa terdiri dari hubungan-hubungan suatu objek, suara, visual dan gagasan. Setiap bahasa memiliki kata-kata yang berbeda dalam memberi simbol pada angka tertentu contohnya dua dalam bahasa indonesia dan two dalam bahasa inggrisny. (3)Fleksibel, bahasa itu sendiri setiap zamanya mengalami perubahan kosa kata. (4) Beragam, artinya dalam pengucapan kita memliki perbedaan atau cara penyampaian yang berbeda yang dipengaruhi oleh letak geografis daerah masing-masing. (5) Kompleks, bahwa kemampuan berfikir kita dipengaruhi oleh cara kita menggunakan bahasa yang menjelaskan berbagai konsep, ide dan berimajinasi.

        2. Makna (penggunaan kata dan morfem)

Perlu diketahui bahwa anak usia dini rentan terhadap informasi mengenai arti dari sebuah bahasa itu sendiri. Karena bahasa sangat mempengaruhi perilaku anak, cara berinteraksi dengan orang lain dan bahkan kemampuan berfikir anak. Oleh sebab itu kita sebagai orang tua dan guru alangkah baiknya kita filterasi terlebih dahulu makna bahasa sebelum berinteraksi dengan anak. 

Dalam hal ini perlu adanya sistem aturan bahasa seperti (1) fonologi, aturan untuk menggabungkan bunyi-bunyi dan intonasi yang membantu untuk mengkomunikasikan makna yang sesuai misalnya cara pengucapan beda bahasa, beda bunyi dan beda kombinasi antar bunyi yang merangkai kata. (2) morfologi, aturan yang mempelajari makna bunyi satuan terkecil dalam bahasa yang bermakna adalah morfem, morfem ialah rangkaian yang diucapkan atau didengarkan oleh individu melalui bunyi-bunyian terkecil yang memberi makna. (3) Sintaksis, aturan yang mencangkup kata-kata dalam sebuah frase dan kalimat yang dapat diterima oleh orang lain, anak belajar bagaimana menyusun kalimat tanya, perintah, berita dll. (4) Semantik, aturan yang mempelajari pada sebuah makna/mendapatkan kosakata dalam kalimat yang sesuai. (5) Pragmatik, kesesuaian yang melibatkan diri anak dalam percakapan yang sesuai dengan pendengar.

        3. Bunyi (memproduksi fonem)

Anak Usia Dini biasanya pemerolehan bunyi Bahasa masih membawa pada lingkungan sekitarnya misalnya bunyi nada Bahasa jawa dan madura memiliki perbedaan dimana bunyi Bahasa madura lebih cepat daripada Bahasa jawa. Hal ini ditandai dengan anak masih salah dalam pelafalan huruf, sehingga diharpakan guru dan orang tua mengetahui pengetahuan bunyi Bahasa. Bunyi bahasa sendiri dibedakan menjadi dua  fonetik dan fonemik. Pengertian fonetik adalah pemerolehan mengenai bunyi Bahasa, baik  memahami pelafalan bunyi Bahasa dan memahami isyarat pelafalan. Sedangkan fonemik adalah analisis mengenai pembeda bunyi Bahasa tiap daerah dan objek kajian yaitu fonologi / fonem contohnya anak mampu melafalkan huruf vocal (a, I, u, e, dan o) dan delapan belas huruf konsonan (p, t, c, k, b, d, j, g, m, , , n, s, h, r, l, w, dan y) dan bahasa asing x, z, f.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun