Mohon tunggu...
Admin
Admin Mohon Tunggu... Jurnalis - Read To Write

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kritik - Otokritik untuk Pertegas Posisi & Potensi GMNI Dalam Menjawab Panggilan Sejarah

12 Oktober 2021   17:08 Diperbarui: 23 Maret 2024   12:37 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhamad Tonis Dzikrullah (kader GMNI)/dokpri

 Sebagaimana juga pertanyaan, GMNI itu tengah terpuruk atau sedang mencari bentuk? Ada dua aspek penting dalam menjaga "api" pergerakan; aksi dan refleksi (kaum kiri lumrah menyebutnya kritik-otokritik). 

Aksi minus refleksi berujung pada aktifisme; aksi yang seolah-olah untuk aksi itu sendiri, taruhlah kecenderungan seremonial. Pun Refleksi tanpa aksi pastinya rentan pada keterjebakan permenungan, tentu GMNI tidak menghendaki kader-kadernya hidup layaknya resi yang menyepi.

Sebagai organisasi yang mengusung "jargon" Progresif-Revolusioner tentunya GMNI dituntut untuk bisa keluar dari selubung masalah, untuk menuntaskan tugas sejarah; membumikan cita-cita revolusi. Ya, utopia kadang lebih visioner ketimbang realistis.

Oleh; Muhamad Tonis Dzikrullah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun