Mohon tunggu...
Muhamad Ali
Muhamad Ali Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa, Blogger, Konten Kreator, dan Investor

Seorang mahasiswa Administrasi Pemerintahan yang selalu memperluas pengalaman dan pengetahuannya. Orang yang memiliki pengalaman di berbagai organisasi di kampus sebagai, sekretaris, administrasi, dan penggalangan dana. Juga dikenal sebagai mahasiswa aktif dan pekerja keras. Memiliki ketertarikan dalam dunia bisnis, investasi, konten kreator, blog, dan edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Sosiologi Emile Durkheim: Memahami Solidaritas Sosial dan Integrasi Masyarakat

1 Agustus 2023   09:00 Diperbarui: 1 Agustus 2023   09:28 2411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emile Durkheim. Foto: referensimakalah.com

Emile Durkheim (1858-1917) adalah seorang sosiolog Prancis yang dianggap sebagai salah satu bapak pendiri sosiologi modern. Karyanya berfokus pada studi tentang masyarakat dan mekanisme integrasi sosial. Durkheim mengembangkan konsep-konsep penting, seperti solidaritas sosial dan fakta sosial, yang telah memberikan sumbangan besar terhadap pemahaman tentang kehidupan sosial manusia. Artikel ini akan membahas teori sosiologi Emile Durkheim dan relevansinya dalam memahami masyarakat modern.

1. Fakta Sosial:

Durkheim memulai karyanya dengan mengembangkan konsep "fakta sosial." Menurutnya, fakta sosial adalah pola-pola perilaku, pikiran, dan tindakan yang ada di luar individu dan memiliki keberadaan independen daripada individu itu sendiri. Fakta sosial termasuk norma, nilai, bahasa, institusi, dan praktik sosial yang ada di dalam masyarakat. Mereka merupakan karakteristik masyarakat yang mempengaruhi individu dan membentuk cara orang berperilaku dan berinteraksi.

Durkheim mengatakan bahwa fakta sosial memiliki kekuatan eksternal yang mengontrol dan mengatur perilaku individu. Mereka ada sebelum individu lahir dan akan tetap ada setelah individu meninggal. Oleh karena itu, dalam masyarakat, individu berinteraksi dengan struktur sosial yang lebih besar daripada diri mereka sendiri.

2. Solidaritas Sosial:

Salah satu kontribusi paling penting Durkheim adalah teorinya tentang solidaritas sosial. Solidaritas sosial merujuk pada ikatan dan persatuan antara anggota masyarakat. Durkheim membagi solidaritas sosial menjadi dua jenis:

- Solidaritas Mekanik: Solidaritas mekanik terjadi dalam masyarakat tradisional dengan struktur sederhana. Masyarakat semacam ini ditandai dengan keseragaman nilai, norma, dan kepercayaan yang dibagikan oleh anggota masyarakat. Individu cenderung memiliki peran yang serupa, dan persatuan masyarakat bersumber dari kesamaan mereka. Solidaritas mekanik didasarkan pada ketergantungan kolektif, di mana individu merasa terikat satu sama lain oleh kesamaan mereka.

- Solidaritas Organik: Solidaritas organik muncul dalam masyarakat modern yang kompleks dengan pembagian kerja yang luas. Di masyarakat semacam ini, individu memiliki peran yang berbeda dan saling tergantung satu sama lain. Masyarakat modern bergantung pada kerjasama dan integrasi fungsi-fungsi yang berbeda untuk mencapai keselarasan dan efisiensi. Solidaritas organik lebih didasarkan pada ketergantungan difungsional antara individu.

3. Integrasi Sosial:

Integrasi sosial adalah proses yang menghubungkan individu-individu menjadi satu kesatuan yang koheren dalam masyarakat. Menurut Durkheim, solidaritas sosial adalah kunci integrasi sosial. Masyarakat yang solidaritasnya kuat memiliki tingkat integrasi yang tinggi karena anggota masyarakat merasa saling terhubung dan memiliki tujuan bersama. Integrasi sosial penting untuk menjaga stabilitas dan kohesi masyarakat.

4. Konsep Pengawasan Sosial:

Durkheim juga mengembangkan konsep pengawasan sosial sebagai bagian dari analisisnya tentang kontrol sosial dalam masyarakat. Pengawasan sosial merujuk pada mekanisme dan norma-norma yang mengontrol perilaku individu untuk memastikan kesesuaian mereka dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Dalam masyarakat tradisional, pengawasan sosial cenderung bersifat informal dan dijalankan oleh keluarga, teman, dan komunitas. Di masyarakat modern, pengawasan sosial sering kali bersifat formal, dijalankan oleh institusi-institusi seperti hukum, kepolisian, dan sistem peradilan.

5. Pendidikan dan Integrasi Sosial:

Durkheim juga memberikan perhatian khusus pada peran pendidikan dalam integrasi sosial. Menurutnya, pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk solidaritas sosial dengan mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat kepada generasi muda. Melalui pendidikan, masyarakat mentransmisikan pengetahuan dan budaya mereka, sehingga membantu membangun kesatuan dan identitas bersama.

6. Bunuh Diri dan Gangguan Sosial:

Salah satu penelitian Durkheim yang paling terkenal adalah tentang tingkat bunuh diri dan gangguan sosial. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa tingkat bunuh diri lebih tinggi di masyarakat yang mengalami anomie atau ketidakstabilan sosial. Anomie terjadi ketika ada perubahan mendalam dalam nilai-nilai dan norma-norma masyarakat yang menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian bagi individu. Sebaliknya, masyarakat dengan solidaritas sosial yang kuat dan integrasi yang tinggi cenderung memiliki tingkat bunuh diri yang lebih rendah.

Kesimpulan:

Teori sosiologi Emile Durkheim telah memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman tentang masyarakat dan perilaku manusia di dalamnya. Konsep fakta sosial, solidaritas sosial, dan integrasi sosial memainkan peran penting dalam memahami bagaimana masyarakat bekerja dan bagaimana individu terikat satu sama lain. Teori-teori Durkheim masih relevan dalam memahami masyarakat modern yang kompleks dan beragam, dan penerapan prinsip-prinsipnya dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih solidaritas dan harmonis. Melalui studi dan pemahaman yang lebih dalam tentang teori sosiologi Durkheim, kita dapat terus mengembangkan wawasan tentang dunia sosial dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun