Mohon tunggu...
muhamad nur ramadhan
muhamad nur ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Pamulang

Hallo...saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah Potensi Menjadi Kreasi: Ketika Imajinasi Menemukan Wujudnya

4 Juli 2025   20:36 Diperbarui: 4 Juli 2025   20:36 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenali Potensi Lewat Imajinasi

Potensi bukan hanya soal kecerdasan atau keterampilan yang sudah terbukti. Ia kadang muncul dalam pertanyaan yang mengusik pikiran, dalam cara unik melihat dunia, atau dalam lamunan kecil yang dianggap sepele. Imajinasi adalah jendela pertama menuju kreasi.

Memberi Nyawa pada Ide

Saat kamu mulai mencatat, menggambar, menulis, atau berbagi ide, potensi mulai bergerak. Kreasi bukan soal besar atau hebat---ia dimulai dari tindakan kecil yang memberi bentuk pada gagasan. Membiarkan ide tumbuh lebih penting daripada menuntut kesempurnaan.

Berani Gagal, Berani Berkarya

Proses mencipta tidak selalu mulus. Tapi setiap percobaan, koreksi, dan revisi adalah bagian dari perjalanan. Gagal bukan tanda akhir, melainkan bukti bahwa potensi sedang bertumbuh lewat usaha nyata.

Kreasi dalam Interaksi

Kadang imajinasi butuh pantulan---dari diskusi, kritik, atau kolaborasi. Masukan dari orang lain membantu menyempurnakan bentuk, arah, bahkan makna dari kreasi yang kamu buat. Potensi yang aktif akan berkembang saat ia tak hanya disimpan, tapi dibagikan.

Karya yang Mengubah

Saat kreasi lahir, ia bukan hanya hasil dari kemampuan, tapi bukti keberanian. Ia memberi dampak, inspirasi, atau bahkan solusi. Potensi tidak lagi diam---ia telah bicara lewat sesuatu yang bisa dirasakan oleh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun