Festival Jogja Cross Culture Sukses Menuai Keramaian Berkat Kedatangan Pak Jokowi

Tanggal 25 Mei pukul 19.28, masyarakat Yogyakarta lagi-lagi digemparkan oleh kedatangan orang nomor satu di Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Namun, kedatangan Bapak Jokowi kali ini bukan untuk berbagi sembako, melainkan untuk melihat dan menyapa para masyarakat Yogyakarta yang pada saat itu sedang ramai di daerah Malioboro. Kedatangan beliau bertepatan dengan berlangsungnya acara Festival Jogja Cross Culture.

Kali ini penulis pun tidak menyangka dapat bertemu dengan Bapak Jokowi hingga ikut bersalaman dengan beliau. Tetapi kali ini penulis tidak sedang membahas tentang Bapak Jokowi melainkan tentang festival yang diadakan oleh pemerintah Yogyakarta.

Pada saat itu penulis datang dengan teman penulis untuk bermain dan melihat sebuah festival yang diadakan oleh pemerintah Yogyakarta yang berlokasi di daerah Malioboro. Nama festival tersebut adalah Jogja Cross Culture atau biasa disingkat dengan JCC. Dari informasi yang didapatkan penulis, festival ini sudah ada sejak tahun 2017 dan hingga saat ini festival tersebut ternyata masih berjalan sampai sekarang meskipun sempat tidak diadakan karena pandemi Covid-19 yang pada saat itu melanda Indonesia, khususnya provinsi Yogyakarta ini. Festival tersebut diadakan guna merayakan keberagaman budaya yang ada di Yogyakarta karena kebudayaan di Yogyakarta sangatlah banyak dan masih terjaga. Tidak hanya itu saja, bahkan festival ini diadakan untuk menarik dan meningkatkan jumlah pariwisata, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

dokumentasi pribadi

Dalam festival tersebut, wisatawan akan disuguhkan berbagai jenis kebudayaan yang ada di Yogyakarta melalui panggung yang telah disediakan. Terdapat 14 panggung yang masing-masing panggung akan menampilkan budaya Yogyakarta. Di antara budaya yang ditampilkan antara lain, penampilan tarian khas Jogja, pembuatan batik Jogja, musik khas Jogja, dan lain-lain. Penulis juga lupa untuk menyampaikan bahwa tidak hanya penampilan budaya Jogja saja yang ditampilkan, melainkan terdapat penampilan yang cukup unik seperti fashion show yang bermodelkan hantu Indonesia, kemudian terdapat sulap, dan terakhir terdapat tari barongsai. Meskipun penampilan tersebut tidak masuk tema Jogja yang ditampilkan, tetapi masyarakat cukup terhibur dengan adanya penampilan tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada salah satu wisatawan, sebut saja Najmi, yang pada saat itu melihat festival tersebut.

dokumentasi oleh teman

Pada saat itu, penulis menanyakan tanggapan Najmi sebagai pengunjung terkait festival yang diadakan Yogyakarta ini. Dari pertanyaan yang penulis sampaikan kepada Najmi ini ternyata menuai banyak sekali jawaban positif yang membuat penulis menjadi yakin bahwa diadakannya Festival Jogja Cross Culture ini akan membawa sisi positif bagi pengunjung yang datang untuk melihat festival tersebut. Secara tidak langsung, festival ini juga akan memotivasi para pengunjung yang datang dari berbagai daerah dan mancanegara untuk memperkenalkan juga kebudayaan mereka dengan mengadakan hal yang serupa seperti festival yang diadakan Yogyakarta ini.

Selain itu, keberadaan berbagai stand kuliner yang menawarkan makanan khas Yogyakarta dan daerah lainnya juga menambah daya tarik festival ini. Penulis mencicipi beberapa hidangan yang dijual di stand tersebut dan merasakan cita rasa yang autentik dan lezat. Suasana yang semarak dengan berbagai penampilan budaya dan kuliner membuat festival ini menjadi tempat yang ideal untuk menikmati waktu bersama keluarga dan teman-teman.

dokumentasi pribadi

Di akhir acara, penulis merasa sangat terkesan dengan seluruh rangkaian kegiatan yang ada di Festival Jogja Cross Culture ini. Dengan keberagaman budaya yang ditampilkan dan antusiasme pengunjung yang begitu besar, tidak diragukan lagi bahwa festival ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi pariwisata dan kebudayaan Yogyakarta. Festival ini bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi media edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada.

Dengan semangat kebersamaan dan keragaman yang ditunjukkan dalam festival ini, diharapkan akan semakin banyak lagi acara serupa yang bisa digelar di masa mendatang. Festival Jogja Cross Culture menjadi bukti bahwa Yogyakarta adalah kota yang kaya akan budaya dan tradisi, serta mampu menarik perhatian dunia melalui berbagai inisiatif kreatif yang mengedepankan keberagaman dan toleransi. Semoga festival ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk mengadakan acara serupa yang dapat memperkaya khazanah budaya Indonesia.