Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartini: Berjuang untuk Emansipasi, Berkutat Lawan Feodalisme

21 April 2022   12:37 Diperbarui: 21 April 2022   12:49 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Habis Gelap Terbitlah Terang/Foto: Bukukita

Kartini pada akhirnya melakukan perlawanan dalam bentuk tulisan-tulisannya tersebut bukan bermaksud melemahkan atau menyinggung Kaum Adam, maksud Kartini ingin semua perempuan di Hindia-Belanda secara khusus di Jepara dan secara umum wilayah Hindia-Belanda.

Sebenarnya dalam agama Islam penyetaraan Perempuan sudah digambarkan secara jelas setelah Islam berhasil meruntuhkan kekuasaan dari kaum kafir Quraisy yang pada masa Jahiliah memperlakukan Perempuan hanya sebagai budak untuk melampiaskan nafsu seksualitas dan lain sebagainya.

Islam secara tegas dalam Alquran menjelaskan mengenai kesetaraan gender

QS. An-Nahl Ayat 97

Artinya: Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Meskipun Alquran secara tegas menjelaskan hal ini bahkan Islam menjadi agama mayoritas sejak sebelum adanya kedatangan Belanda di Banten tahun 1595/1596 banyak yang terus beranggapan bahwa Perempuan hanya berhak untuk Sumur,Kasur dan Dapur. 

Tentunya ini merupakan ironis karena Kartini dan tokoh perempuan lainnya hanya berusaha mengingatkan hal tersebut yang mirisnya oleh sebagian orang yang juga dari kaum Perempuan mengejek hal ini dengan dalih tidak sesuai ajaran Islam.

Padahal sudah jelas Kartini hanya ingin Laki-laki maupun Perempuan dihargai dan disejajarkan atas apapun yang sekiranya bertentangan dengan kehidupan bermasyarakat. 

Warisan feodalisme yang sudah mendarah daging seharusnya dihapuskan dan masyarakat yang masih beranggapan Perempuan jauh daripada Laki-laki harus diberikan edukasi yang baik agar pemikirannya jauh lebih terbuka.

Secara tegas saya lebih setuju terhadap emansipasi ketimbang feminisme yang terkesan arogan dan terlalu memaksa kehendak dan memaksa setara dalam semua hal.

Tanggal 21 April bukan hanya diperingati sebagai hari lahirnya Kartini namun terlepas dari itu merupakan pengingat bahwa emansipasi atau kesetaraan gender di Indonesia perlu semakin digiatkan agar cita-cita dari R.A Kartini dapat terwujud sepenuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun