Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pengabdi Setan 1981 vs 2017 Mana yang Lebih Ngeri dan Kaitannya dengan Communion

19 Februari 2022   10:56 Diperbarui: 19 Februari 2022   10:58 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Pengabdi Setan 2 Communion/ Foto: Rapi Film

(19/02/2022)- Pengabdi Setan 1981 diproduksi oleh rumah produksi Rapi Film sejak lama rumah produksi ini sudah membuat ribuan film berbagai genre sampai tahun 2022 Rapi Film masih terus menghadirkan film-film populer dan masuk jajaran box office Indonesia dan dunia.

Kembali kepada Pengabdi Setan namun yang akan saya bahas pertama-tama adalah versi tahun 2017 yang disutradarai oleh Joko Anwar kita tahu Joko telah sukses dengan sejumlah film seperti Janji Joni, Gie dan Perempuan Tanah Jahanam yang semuanya sukses di pasaran.

Joko Anwar sudah meminta kepada Sunil Soraya agar bisa membuat film Pengabdi Setan versi 2017 bahkan menurut Joko ia harus menunggu selama 10 tahun agar bisa mendapatkan izin dari Rapi Film.

Pengabdi Setan 1981 atau Satan Slaves sendiri merupakan film horor terseram Indonesia sepanjang masa menurut Majalah Rolling Stone. Akibat penghargaan tersebut rumah produksi film ini sangat berhati-hati saat akan membuat reboot dari film ini.

Poster Pengabdi Setan 1981 dan 2017 / Foto: Rapi Film
Poster Pengabdi Setan 1981 dan 2017 / Foto: Rapi Film

Di film versi 2017 unsur horor dari sosok hantu hanya ditimbulkan dari satu tokoh yaitu tokoh Ibu yang diperankan oleh Ayu Laksmi, yang diceritakan bersekutu dengan setan dan salah satu anaknya yang memiliki masalah disabilitas diceritakan akan diambil oleh sekelompok perkumpulan misterius saat usianya menginjak 6 atau 7 tahun yang saya ingat seperti itu cerita intinya. 

Ada kekecewaan pada salah satu scene yang tonton pada film versi 2017 yaitu matinya ayah dari Hendra yang merupakan teman dari Rini anak dari Ibu si Hantu yang selalu datang.

Saya kecewa karena sala satu scene memperlihatkan tokoh Ustadz yang diperankan oleh Arswendi Nasution justru mati di tangan setan, tentu hal ini memiliki pandangan tersendiri bagi saya seakan seorang Ulama mana bisa dikalahkan oleh Setan.

Ceritanya bagus namun saya hanya kecewa dengan matinya Ustadz tersebut. Sementara itu, di versi original 1981 tiga karakter hantu dihadirkan yaitu hantu Ibu, Pak Karto dan Herman. 

Cerita bermula dari meninggalnya ibu semenjak itu ibu kembali datang setiap malam untuk menganggu anak-anaknya. Tidak lama berselang Pak Karto yang menjaga rumah diperankan oleh Him Damsyik meninggal tergantung di pintu garasi atau gudang ha l diketahui oleh Tommi yang diperankan oleh Fahrul Rozi, sementara Herman menjadi hantu diakibatkan kecelakaan yang merenggut jiwanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun