Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembelajaran Luring dan Daring Mana Lebih Unggul?

23 Januari 2022   09:51 Diperbarui: 23 Januari 2022   10:59 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran secara hybrid/Foto: hmeftuntirta.com

(23/01/2022)- Pandemi Yang sudah hampir dua tahun hadir di Indonesia membuat pembelajaran tatap muka yang biasanya dilaksanakan harus tertunda sampai tahun 2021 kemarin.

Hadirnya pandemi covid-19 kala itu memaksa segala aktivitas publik diadakan secara daring ( dalam jaringan) maksudnya menggunakan aplikasi untuk rapat yang memungkinkan dipakai oleh banyak pelajaran/ mahasiswa/dosen dan guru serta aktivitas lainnya.

Pembelajaran Tatap Muka VS Daring

Ilustrasi pembelajaran daring dan luring/Foto:siantip.com
Ilustrasi pembelajaran daring dan luring/Foto:siantip.com

Kehadiran pembelajaran secara daring pada awalnya ditentang oleh sejumlah orangtua namun pada akhirnya, masyarakat mau mengerti demi keselamatan bersama.

Vaksinasi covid yang mulai dilakukan oleh pemerintah nyatanya membuat harapan mengenai pembelajaran tatap muka ada kembali, proses vaksinasi yang awalnya hanya menyasar lansia dan dewasa juga mulai diterapkan kepada anak-anak dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

Pembelajaran tatap muka dan dari memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Tatap meningkatkan adanya interaksi membuat anak-anak tidak jenuh dan cenderung lebih cepat memahami pembelajaran serta tidak perlu membeli kuota internet dikarenakan jika pembelajaran tatap sangat jarang menggunakan koneksi internet.

Sementara itu, pembelajaran daring memiliki kelebihan yakni bisa dilakukan kapan, saja dimana saja alias lebih fleksibel berbagai pembelajaran, presensi pengumpulan tugas,ujian sampai penginputan nilai dilakukan secara daring tentunya memang betul lebih hemat dan irit karena hanya bermodalkan kuota internet dan sinyal provider seluler.

Kegagapan di awal pandemi untuk menggelar pembelajaran secara daring merupakan potret tertinggalnya kegiatan pembelajaran Indonesia dengan negara lain yang sudah menggunakan pembelajaran dari jauh sebelum adanya pandemi covid-19.

Pembelajaran hybrid lebih memungkinkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun