(23/01/2022)- Pandemi Yang sudah hampir dua tahun hadir di Indonesia membuat pembelajaran tatap muka yang biasanya dilaksanakan harus tertunda sampai tahun 2021 kemarin.
Hadirnya pandemi covid-19 kala itu memaksa segala aktivitas publik diadakan secara daring ( dalam jaringan) maksudnya menggunakan aplikasi untuk rapat yang memungkinkan dipakai oleh banyak pelajaran/ mahasiswa/dosen dan guru serta aktivitas lainnya.
Pembelajaran Tatap Muka VS Daring
Kehadiran pembelajaran secara daring pada awalnya ditentang oleh sejumlah orangtua namun pada akhirnya, masyarakat mau mengerti demi keselamatan bersama.
Vaksinasi covid yang mulai dilakukan oleh pemerintah nyatanya membuat harapan mengenai pembelajaran tatap muka ada kembali, proses vaksinasi yang awalnya hanya menyasar lansia dan dewasa juga mulai diterapkan kepada anak-anak dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Pembelajaran tatap muka dan dari memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Tatap meningkatkan adanya interaksi membuat anak-anak tidak jenuh dan cenderung lebih cepat memahami pembelajaran serta tidak perlu membeli kuota internet dikarenakan jika pembelajaran tatap sangat jarang menggunakan koneksi internet.
Sementara itu, pembelajaran daring memiliki kelebihan yakni bisa dilakukan kapan, saja dimana saja alias lebih fleksibel berbagai pembelajaran, presensi pengumpulan tugas,ujian sampai penginputan nilai dilakukan secara daring tentunya memang betul lebih hemat dan irit karena hanya bermodalkan kuota internet dan sinyal provider seluler.
Kegagapan di awal pandemi untuk menggelar pembelajaran secara daring merupakan potret tertinggalnya kegiatan pembelajaran Indonesia dengan negara lain yang sudah menggunakan pembelajaran dari jauh sebelum adanya pandemi covid-19.
Pembelajaran hybrid lebih memungkinkan