Tim dosen dari Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema "Penerapan Teknologi Coral Nursery dalam Restorasi Terumbu Karang: Kolaborasi Akademisi dan Masyarakat Pesisir untuk Konservasi Berkelanjutan". Kegiatan ini berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat pesisir Desa Pulau Pahawang dalam mengelola dan merestorasi ekosistem terumbu karang secara mandiri.
Program ini diawali dengan sesi ceramah dan diskusi interaktif yang diikuti oleh kelompok sadar wisata, nelayan tradisional, dan pemuda pesisir. Tim pengabdian memberikan edukasi tentang pentingnya ekosistem terumbu karang bagi kelestarian lingkungan laut dan kesejahteraan masyarakat. Terumbu karang tidak hanya berfungsi sebagai habitat bagi berbagai biota laut, tetapi juga menjadi pelindung alami pantai serta sumber daya utama bagi pengembangan ekowisata bahari.
Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pula berbagai permasalahan yang mengancam keberlanjutan ekosistem karang, antara lain pemanasan global, aktivitas wisata yang tidak ramah lingkungan, dan pencemaran laut. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya konkret untuk melakukan restorasi melalui penerapan teknologi yang efektif dan efisien.
Salah satu solusi yang diperkenalkan adalah teknologi coral nursery sistem gantung (floating coral nursery), yakni metode pembibitan karang berbasis laut dengan struktur rak gantung menggunakan bahan sederhana seperti pipa PVC, tali nilon, pelampung, dan pemberat semen. Metode ini dinilai lebih adaptif terhadap kondisi alam karena memungkinkan sirkulasi air yang optimal, mengurangi penumpukan sedimen, dan meningkatkan laju pertumbuhan fragmen karang.
Melalui sesi diskusi, masyarakat memperoleh pemahaman mengenai manfaat teknologi ini dalam menyediakan stok bibit karang lokal berkualitas tinggi untuk kegiatan transplantasi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pengambilan bibit dari alam secara langsung. Tim pengabdian juga menekankan pentingnya pemeliharaan rutin dan pemantauan pertumbuhan agar program restorasi dapat berjalan berkelanjutan.
Kegiatan ini diakhiri dengan pengisian kuesioner evaluasi untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat mengenai konsep restorasi ekosistem laut dan keterampilan teknis dasar dalam penerapan coral nursery sistem gantung.
Ketua tim pengabdian, Muhamad Gilang Arindra Putra, S.Kel., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membangun kolaborasi berkelanjutan antara akademisi dan masyarakat pesisir. "Kami berharap masyarakat Pulau Pahawang dapat mengadopsi teknologi ini secara mandiri, sehingga mampu menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang sekaligus mengembangkan potensi ekowisata berbasis konservasi," ujarnya.
Tahap akhir dari kegiatan ini adalah penanaman (instalasi) coral nursery di lokasi yang telah ditentukan berdasarkan hasil survei kondisi perairan. Fragmen karang lokal yang sehat dan bebas organisme pengganggu dipilih untuk digantungkan pada struktur nursery. Â Program ini menjadi bukti nyata peran Universitas Lampung dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek kehidupan bawah laut (Life Below Water) dan pemberdayaan masyarakat pesisir.