Mohon tunggu...
Muhamad Arifin
Muhamad Arifin Mohon Tunggu... Dosen - jika kamu bukan anak seorang Raja, bukan juga anak seorang ulama besar maka Menulislah

jika kamu bukan anak seorang Raja, bukan juga anak seorang ulama besar maka Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesantren Ma'rifatul Falah Gelar TOT Motivasi Menghafal dan Tahsinul Qur'an

23 April 2022   00:13 Diperbarui: 23 April 2022   00:16 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TOT Motivasi Menghafal dan Tahsinul Qur'an 

MA'RIFATUL FALAH NEWS.COM BANYUMULEK, LOMBOK, NTB.

Membaca adalah jendela dunia, dengan membaca maka manusia dapat mengetahui banyak hal yang tidak diketahuinya salah satunya adalah membaca Al-Qur'an. 

Dengan  memiliki kemampuan untuk membaca Al-Qur'an maka akan mempengaruhi pengetahuan dan keterampilannya. 

Dengan menjadikan membaca Al-Qur'an sebagai hobi, maka getaran ayat-ayat suci Al-Qur'an akan mengalir bersama darah disekujur tubuhnya. Kesenangan membaca Al-Qur'an akan menciptakan DNA yang positif. Karena sudah menjadi kesenangannya maka dengan mudah dapat mengingat atau menghafal. 

Sebagai seorang muslim pasti kita mengenal Al-Qur'an. Seperti yang kita ketahui Al-Qur'an adalah kalam Allah yang berupa mukjizat melalui malaikat Jibril yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan disampaikan  kepada umat manusia.

Di Era disrupsi saat ini, mayoritas anak-anak apalagi remaja lebih memilih menyaksikan kegiatan di televisi atau bermain dengan gadgetnya daripada membaca dan menghafal Al-Qur'an, dengan banyak faktor  yang mempengaruhi tersebut, timbul pertanyaan "bagaimana cara menumbuhkan minat membaca serta menghafal Al-Qur'an sedangakan anak-anak sekarang dihadapkan dengan teknologi yang menjurus kepada kelalaian?

Antusiasme Santri TPQ Ma'rifatul Falah mengikuti TOT Motivasi Menghafal dan Tahsinul Qur'an 
Antusiasme Santri TPQ Ma'rifatul Falah mengikuti TOT Motivasi Menghafal dan Tahsinul Qur'an 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya minat menghafal Al-Qur'an diantaranya, teknologi (gadget), tanpa disadari gadget banyak menyita waktu kita sehingga kita terhalang menghafal dan belajar al Qur'an. 

Faktor selanjutnya adalah kurangnya perhatian orang tua dalam mengarahkan anaknya untuk belajar. Serta kurangnya kesadaran dari diri sendiri. Kebanyakan anak-anak sekarang ini kurang menghiraukan akan pentingnya menghafal Al-Qur'an. 

Bahkan lingkungan sangat berpengaruh dalam penurunan minat menghafal Al-Qur'an. orang tua adalah faktor terpenting dalam mengarahkan anak. 

Dengan peran orang tua dalam mengarahkan anaknya maka anak tersebut akan menerapkan apa yang didapatnya. Dan dukungan orang tua sangat penting. Salah satunya dengan menerapkan membaca Al-Qur'an serta menghafalnya yang dilakukan setelah shalat magrib dan subuh, serta terus mengulang-ngulang apa yang didapatnya. 

Dengan begitu anak tersebut akan terbiasa dengan apa yang dilakukannya. Faktor berikutnya adalah faktor lingkungan, Secara tidak langsung lingkungan sekitarlah  yang membentuk kebiasaan kita. Misalnya lingkungan keluarga, lingkungan ini adalah yang paling dekat dengan kita. 

Jika di keluarga kita saja sudah tidak membudayakan kebiasaan membaca Al-Qur'an dan menghafalnya, dari mana minat menghafal Al-Qur'an dapat tumbuh.

Ust. Hirmayadi Saat menyampaikan Materi 
Ust. Hirmayadi Saat menyampaikan Materi 

Ust. Hirmayadi, MH.I selaku ketua rumah tahfiz NTB dan ketua JQH NU Lobar berharap dengan terselenggaranya Training of Trainer (TOT) Motivasi menghafal dan Tahsin Al Qur'an dapat menumbuhkan minat menghafal Al-Qur'an masyarakat khususnya kepada para anak-anak. 

Ust. Hirmayadi melanjutkan, Bulan Ramadhan menjadi bertambah kemuliaanya karena ada peristiwa Nuzulul Qur'an, malaikat jibril mulia karena ia menjadi pelantara wahyu kepada Nabi Muhammad dan Nabi Muhammad menjadi Nabi yang paling mulia karena Allah menurunkan al Qur'an kepadanya, begitupun kita jika terdapat al qur'an di otak dan hati kita maka kita akan menjadi orang yang mulia dari dunia hingga akhirat bahkan mampu mengajak orang tua kita masuk syurga.

Materi oleh Dr. Muhamad Arifin, M.Pd
Materi oleh Dr. Muhamad Arifin, M.Pd

Ust. Dr. Muhamad Arifin, selaku pengasuh Pesantren Ma'rifatul Falah juga memberikan materi Tajwid kepada para audiens salah satu materi yang disampaikan adalah 4 tingkatan Membaca Al-Qur'an yaitu:  
1. Tahqiq ()
Ini adalah tingkatan bagi pemula yang baru belajar ilmu tajwid. Cara membacanya seperti tartil, namun at-Tahqiq lebih lambat dan tenang. Bacaan at-Tahqiq seperti mazhab Qiraat Hamzah dan Qiraat Warsh yang bukan dari Tariq Asbahani. At-Tahqiq merupakan tahapan awal sebelum masuk ke tingkatan berikutnya.
2. Tartil ()
At-Tartil menurut arti kata adalah perlahan-lahan. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, tartil berarti membaca sesuai hukum tajwid. Membaca dengan tartil akan membantu seseorang untuk memahami dan mentadabburi Al-Qur'an. Tartil juga diartikan membaca dengan memberikan hak-hak dan sifat-sifat. Membaca dengan tartil sanat dianjurkan sebagaimana firman Allah SWT: "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan tartil." (QS. Al-Muzzammil: 4).
3. Tadwir ()
Tadwir atau At-Tadwir adalah tingkatan pertengahan antara perlahan dan cepat. Bacaan dengan Tadwir ini sering kita dengar di dalam salat berjamaah. Bacaan Tadwir adalah membaca Mad Munfasil tidak lebih dari 6 harakat.
4. Hadar ()
Hadar atau Al-Hadar adalah bacaan cepat namun masih menjaga hukum-hukum tajwid. Al-Hadar merupakan tingkat bacaan paling cepat. Tingkatan ini sering dipakai oleh para penghafal Qur'an yang ketika mengulang hafalannya. Meskipun cepat, cara membacanya tetap mengindahkan hukum-hukum yang ada seperti apabila berdengung dia dengung, apabila wakaf dia berhenti. Bacaan Hadar adalah membaca Mad Munfasil dengan 2 harakat.
Menurut para ulama, bacaan yang paling afdhal adalah membaca dengan cara Tartil (perlahan-lahan) karena Al-Qur'an diturunkan secara tartil sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Muzammil ayat 4. Membaca dengan tartil juga memungkinkan seseorang mengeluarkan suara yang indah dan merdu, sehingga membuat bacaan lebih meresap di hati.

Berpose bersama Santri dan Narasumber 
Berpose bersama Santri dan Narasumber 

Ustazah Rizqi Juni Asri selaku moderator memberikan closing statment "Tiga target menghafal yaitu; ketika belum hafal, maka targetkan supaya hafal, ketika sudah hafal, targetkan supaya lancar, ketika sudah lancar, targetkan supaya istiqomah.

Penyerahan Buku Tajwid oleh Ust. Hirmayadi Al Hafiz
Penyerahan Buku Tajwid oleh Ust. Hirmayadi Al Hafiz
Banyumulek, Jum'at 22 April 2022 Yayasan Pesantren Ma'rifatul Falah.

Moderator dan Narasumber 
Moderator dan Narasumber 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun