Mohon tunggu...
Muhamad Ali Aditya
Muhamad Ali Aditya Mohon Tunggu... Sebagai Mahasiswa

saya hobinya dengan berenang dan saya juga mempunyai bakat di bidang dakwah Islam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka:Terobosan atau Tantangan Baru?

30 Mei 2025   08:44 Diperbarui: 30 Mei 2025   08:44 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka tidak hanya mengejar capaian akademik, tetapi juga mendorong pembentukan karakter yang kuat, seperti gotong royong, integritas, dan kemandirian.Nilai-nilai ini dikembangkan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang terintegrasi dalam kegiatan belajar, bukan sekadar program tambahan.Siswa diarahkan untuk menjadi pelajar yang bernalar kritis, kreatif, berakhlak mulia, dan berkebinekaan global.

5.Penilaian yang Lebih Holistik

Penilaian tidak hanya fokus pada hasil akhir ujian, tetapi juga memperhatikan metode evaluasi yang mempertimbangkan seluruh aspek perkembangan, bukan hanya satu atau beberapa aspek tertentu. Ini berarti penilaian tidak hanya melihat nilai ujian atau tugas, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial, emosional, dan keterampilan lainnya. Penilaian holistik memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan dan potensi individu.

Kurikulum Merdeka membawa semangat baru dalam pendidikan Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, berpusat pada siswa, dan memberi ruang bagi guru untuk berinovasi, kurikulum ini berpotensi menjadi terobosan besar. Namun, di balik semua itu, ada tantangan nyata---dari kesiapan guru, fasilitas sekolah, hingga dukungan dari orang tua dan lingkungan.Keberhasilan Kurikulum Merdeka sangat bergantung pada bagaimana semua pihak terlibat dan bekerja sama. Jika dijalankan dengan sungguh-sungguh dan bertahap, kurikulum ini bisa menjadi jawaban atas berbagai persoalan pendidikan. Tapi tanpa komitmen bersama, ia justru bisa menjadi beban baru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun