Jika setelah suntikan modal, perusahaan tetap merugi, itu adalah bukti kegagalan kepemimpinan strategis. Tidak ada lagi toleransi waktu. Direksi Krakatau Steel harus mundur.
4. Pemangkasan Tunjangan dan Fasilitas Top Manajemen
Penulis berharap Direksi dan Komisaris wajib memangkas tunjangan, fasilitas, dan biaya operasional non-essential mereka sebesar minimal 30%.
 Ini adalah investasi moral yang wajib. Manajemen harus menunjukkan bahwa mereka berkorban sebelum meminta bantuan. Tindakan ini secara langsung akan mengurangi beban overhead perusahaan.
5. Peningkatan Kesejahteraan Buruh dan PKWT
Penulis berharap manajemen Krakatau Steel, membuat peta jalan untuk memperbaiki status kerja dan kesejahteraan buruh di front-line dan pekerja PKWT di seluruh Grup KRAS.
Dengan rasionalisasi, stabilitas dan moral tenaga kerja adalah kunci produktivitas. Keadilan bagi pekerja adalah syarat mutlak untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pemulihan perusahaan.
Penulis berharap Pemegang Saham Mayoritas (Pemerintah) untuk menahan persetujuan modal hingga komitmen lima poin ini diterima dan dilaksanakan agar tidak hanya menjadi Jargon Omong Kosong atau Lips Service. KRAS harus membuktikan keseriusannya dalam restrukturisasi melalui akuntabilitas manajemen dan efisiensi biaya operasional, bukan dengan menjual narasi nasionalisme untuk mendapatkan dana talangan. KRAS harus sehat, bukan hanya sekadar hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI