Sebagai BUMN, KRAS memiliki tanggung jawab sosial. Meminta pengorbanan dari negara (modal) dan mengancam buruh (PHK atau penyesuaian jam kerja), sementara puncak pimpinan tidak menunjukkan kerelaan untuk berbagi beban, adalah pelanggaran terhadap keadilan sosial. Tunjangan mewah di tengah tumpukan utang dan kerugian adalah beban non-operasional yang harus segera dihentikan. Efisiensi dan pengorbanan harus dimulai dari Top Manajemen.
III. LIMA SYARAT MUTLAK UNTUK DANA PUBLIK
Persetujuan atas modal US$500 juta tidak boleh diberikan tanpa adanya Pakta Komitmen Akuntabilitas yang mengikat secara hukum, yang memastikan bahwa dana tersebut digunakan untuk transformasi bisnis yang nyata, bukan sekadar pelapis utang.
1. Divestasi Total dan Fokus pada Inti Baja
Segera jual atau likuidasi seluruh Cucu dan Cicit Anak Usaha yang tidak vital bagi rantai nilai baja inti.
Dengan harapan, struktur perusahaan yang gemuk menghamburkan modal dan mengalihkan fokus manajemen. Dana harus dikonsentrasikan untuk efisiensi modal di lini produksi utama.
2. Optimalisasi Aset dan Kontrol Biaya Produksi
 Bila modal baru benar dialokasikan secara eksklusif untuk meningkatkan utilisasi pabrik baja inti (seperti HSM#1) untuk mencapai skala ekonomi dan menekan HPP secara signifikan.
 Buktikan bahwa manajemen mampu mengubah modal kerja menjadi volume produksi yang efisien, sehingga masalah anjloknya laba bruto dapat diatasi.
3. Akuntabilitas Penuh: Mundur Jika Rugi Berlanjut
 Seluruh jajaran Direksi wajib menandatangani Pakta Integritas untuk mengundurkan diri secara kolektif apabila Laporan Keuangan Q4 2025 (akhir tahun) kembali mencatatkan Rugi Bersih.