Mohon tunggu...
M Agung Laksono
M Agung Laksono Mohon Tunggu... Mahasiswa yang suka nulis, diskusi, pantai dan main instagram.

Sekretaris Bidang Media dan Propaganda DPP GMNI. Disc: Tulisan bersifat pribadi, kecuali ada keterangan dibagian bawah artikel.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masa Depan Krakatau Steel: Antara Tantangan Kinerja, Akuntabilitas dan Semangat Danantara

24 Juli 2025   17:53 Diperbarui: 31 Juli 2025   19:51 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DANANTARA INDONESIA | SUMBER: GOOGLE.COM

Oleh karena itu, tuntutan pengunduran diri direksi jika target beberapa Kuartal tidak tercapai adalah bentuk penegakan akuntabilitas yang tegas dan konsekuen. Ini sejalan dengan semangat Presiden Prabowo yang menyerahkan kepada manajemen untuk "mengevaluasi semua direksi, dievaluasi kinerjanya". Pengunduran diri bukan hanya sekadar sanksi, tetapi juga sinyal kuat kepada pasar dan publik bahwa tata kelola perusahaan di Krakatau Steel akan diperbaiki secara fundamental, dan bahwa kinerja buruk tidak akan lagi ditoleransi.

Kerugian yang terus-menerus pada BUMN seperti KRAS menunjukkan masalah sistemik yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan penyesuaian operasional. Kerangka hukum Indonesia dengan jelas menguraikan akuntabilitas pribadi direksi BUMN dalam kasus kelalaian atau kesalahan yang menyebabkan kerugian. Mandat presiden yang menekankan evaluasi kinerja direktur dan penghapusan "praktik-praktik buruk" memperkuat kerangka hukum ini dengan kemauan politik yang kuat. Oleh karena itu, ultimatum Kuartal tertentu bukanlah tuntutan sewenang-wenang, melainkan manifestasi konkret dari tekanan hukum dan politik gabungan ini. Ini menetapkan ambang batas kinerja yang jelas dan terukur. Ini secara eksplisit menandakan pergeseran menuju budaya yang didorong oleh kinerja di dalam BUMN, di mana kinerja buruk yang persisten akan memicu konsekuensi langsung bagi kepemimpinan. Ini bergerak melampaui pembelaan "kerugian bisnis" untuk menuntut manajemen yang proaktif dan efektif, atau menghadapi pemecatan.

Ultimatum yang eksplisit dari Danantara, mungkin akan menciptakan tekanan psikologis yang sangat besar pada manajemen saat ini. Ini dapat menjadi katalisator yang ampuh untuk tindakan mendesak dan evaluasi ulang strategis. Bagi pemerintah dan publik, ini berfungsi sebagai mekanisme untuk mengurangi kerugian finansial lebih lanjut dan untuk menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab fiskal. Lebih luas lagi, penetapan dan penegakan tolok ukur kinerja yang jelas dan konsekuensi seperti itu menetapkan preseden penting untuk tata kelola perusahaan di seluruh BUMN. Ini menumbuhkan budaya di mana kepemimpinan bertanggung jawab langsung atas hasil, daripada dilindungi oleh kepemilikan negara atau patronase politik. Hal ini berkontribusi pada pembangunan sektor BUMN yang lebih kuat, meritokratis, dan efisien dalam jangka panjang, sejalan dengan kepentingan nasional untuk memaksimalkan pengembalian dari aset negara.

VI. Kesimpulan: Menuju Krakatau Steel yang Tangguh dan Akuntabel

Krakatau Steel saat ini berada di persimpangan jalan, dengan kerugian besar pada tahun 2024 dan akumulasi kerugian yang mengkhawatirkan yang tidak dapat lagi ditoleransi. Persepsi publik tentang kompensasi direksi yang tinggi di tengah kerugian menuntut akuntabilitas dan keadilan yang lebih besar. Saya percaya bahwa semangat Presiden Prabowo yang diwujudkan melalui Danantara membawa harapan dan tekanan yang sangat dibutuhkan untuk efisiensi, transparansi, dan penyehatan BUMN secara menyeluruh. Langkah-langkah konkret seperti pengurangan gaji direksi dan komisaris yang tidak sebanding dengan kinerja, serta divestasi anak usaha yang tidak produktif, adalah keharusan mutlak untuk memulihkan kesehatan finansial perusahaan. Ultimatum kinerja hingga Kuartal III 2025, dengan konsekuensi pengunduran diri direksi jika kerugian masih berlanjut, adalah langkah tegas yang harus diambil untuk menegakkan akuntabilitas dan mengembalikan kepercayaan publik.
Krakatau Steel bukan hanya sekadar perusahaan; ini adalah BUMN strategis yang penting dalam industri baja, vital untuk infrastruktur nasional dan pertumbuhan industri. Kerugian kronis dan masalah tata kelolanya melemahkan potensi kontribusinya dan menodai citranya sebagai aset nasional. Reformasi yang diusulkan, seperti pemotongan gaji, divestasi, dan ultimatum kinerja, bertujuan untuk pemulihan finansial dan peningkatan tata kelola.

 
Pemulihan yang berhasil, didorong oleh visi Presiden Prabowo dan manajemen strategis Danantara, akan berarti lebih dari sekadar keuntungan finansial. Ini akan membangun kembali Krakatau Steel sebagai kontributor yang kuat bagi ekonomi nasional, misalnya dengan mendukung proyek IKN dan meningkatkan ekspor. Selain itu, ini akan meningkatkan kemandirian industri Indonesia, dan mengembalikan kepercayaan publik serta kebanggaan nasional terhadap BUMN-nya. Ini mengangkat diskusi dari keuangan perusahaan ke kepentingan strategis nasional dan sentimen publik.

Dengan dukungan penuh dari visi Presiden Prabowo dan peran aktif Danantara sebagai pengelola kekayaan negara, Krakatau Steel memiliki peluang emas untuk bertransformasi. Transformasi ini harus didasari oleh tata kelola yang bersih, efisien, dan berorientasi pada kinerja, bukan lagi pada "pesta" di tengah kerugian. Saya berharap Krakatau Steel dapat bangkit kembali, menjadi pilar industri baja nasional yang tangguh, memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi, dan menjadi kebanggaan bangsa, bukan lagi beban. Ini adalah harapan saya sebagai bagian dari masyarakat yang peduli.

 Ditulis Oleh : Muhamad Agung Laksono, pemuda Cilegon.


Sumber yang dikutip:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun