Peranan pendidikan sekarang ini semakin penting, karena untuk menumbuhkan dan mengembangkan city culture yang membutuhkan upaya sistematis agar generasi muda tumbuh serta memahami tentang pengetahuan, keahlian, ketrampilan, nilai-nilai untuk memalihara dan melestarikan, menjaga karakter sebagai anak bangsa.
Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata pelajaran berupaya dalam membentuk karakter generasi muda yang memiliki budi pekerti baik dalam setiap perbuatan. Pendidikan Pancasila bukanlah merupakan plan baru di Indonesia. Expositions globalisasi yang melanda dunia sepanjang dekade akhir abad 20 mendorong munculnya pemikiran baru tentang Pendidikan Pancasila di berbagai negara.
Mahasiswa Merupakan orang yg secara resmi sudah terdaftar buat mengikuti pelajaran pada perguruan tinggi menggunakan batas usia kurang lebih antara 18 - 30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu gerombolan  pada rakyat yg memperoleh status lantaran mempunyai ikatan menggunakan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan seorang calon intelektual ataupun cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat dalam masyarakat itu sendiri. Kehidupan di kampus merupakan suatu awal pembentukan karakter seorang mahasiswa. Setiap universitas atau sekolah tinggi di Indonesia mengupayakan kepada mahasiswa nya untuk selalu berpegang teguh pada norma dan hukum yang berlaku.
Pentingnya Pendidikan Pancasila pada Indonesia atas pertimbangan lemahnya nilai-nilai & karakter dalam generasi belia ketika ini. Diperlukannya Pendidikan Pancasila sebagai salah satu jalan terbaik mengubah mentalitas masyarakat Indonesia agar menjadi warga negara yang memiliki karakter dan kepribadian yang baik. Pembelajaran Pendidikan Pancasila merupakan upaya penting dalam membentuk suatu karakter anak bangsa.
Maswardi Rauf (2008: 88) menegaskan, karakter bangsa merupakan "sifat yg inheren dalam bangsa secara holistik yg terlihat berdasarkan pola pikir & tingkah laris  yaitu kultur/budaya atau nilai yg dianut sang rakyat  rakyat buat sebagai panduan pada bertingkah laris ".  Berdasarkan pendapat pada atas karakter bangsa bisa terbangun melalui budaya yg terdapat pada rakyat. Sedangkan budaya-budaya tadi pada kristalisasikan & melahirkan suatu etos beserta yg kita kenal menggunakan Pancasila. Sehingga eksistensi nilai-nilai Pancasila perlu terus dibina, dikembangkan & dilestarikan. Pembinaan karakter bangsa menggunakan nilai-nilai Pancasila bertujuan supaya bangsa Indonesia bisa bersikap & bertingkah laris  menggunakan sepatutnya sebagai akibatnya bisa mengantar bangsa menuju kesuksesan hayati sinkron menggunakan keinginan bangsa.  Kesuksesan hayati suatu bangsa tergantung bagaimana bangsa tadi bisa membawa diri sinkron menggunakan keinginan yg didambakannya, dan bisa buat mengantisipasi secara sempurna tantangan zaman.
Desain Induk Pembangunan Karakter Bangsa (2010:7) mengungkapkan bahwa karakter bangsa merupakan "kualitas konduite kolektif kebangsaan yg unik-baik tercermin pada kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, & konduite berbangsa & bernegara berdasarkan output olah pikir, olah hati, olah rasa & karsa, dan olah raga seorang atau sekelompok orang".
Pendidikan pula bisa membarui cara pikir, wawasan, karakter, dan kehidupan. Tidak hanya sekedar menguasai disiplin tertentu, lantaran yg lebih primer merupakan mempertinggi kapasitas belajar. Pendidikan yang baik berawal dari pemikiran, lalu akan berubah menjadi sebuah tindakan dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan, serta pada akhirnya akan membentuk karakter yang kuat.
Setiap sila yang terkandung dalam Pancasila merupakan modular dasar pendidikan karakter. Nilai-nilai yg bisa diambil berdasarkan Pancasila buat menguatkan pendidikan karakter merupakan:
 Pada sila ke-satu terdapat nilai toleransi beragama pada pendidikan karakter siswa.
Pada sila ke-dua yaitu nilai tahu & menghargai sesama insan sebagai akibatnya membangun karakter yg beradab .
Pada sila ke-tiga bisa tahu nilai persatuan & cinta tanah air sebagai akibatnya pendidikan selalu mengutamakan keragaman budaya pada Indonesia .
