Mohon tunggu...
Muhamad Afiq
Muhamad Afiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu Alquran Dan Tafsir Institut Ilmu Alquran ( IIQ) Annur Yogyakarta

Hanya Pegiat literasi dari si pecinta kopi☕

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Sabar dari Nabi Ayyub As

12 Januari 2022   11:00 Diperbarui: 12 Januari 2022   11:04 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan dunia ini manusia tak luput dari gejolak dan lika liku kehidupan yang bervariatif, yang berarti tidak selamanya kehidupan berjalan sesuai dengan kehendak dan ego manusia, yang  pada akhirnya  itu semua akan berdampak pada kualitas nilai seseorang dihadapan Ilahi Rabbi,

Dalam kitabnya Riadhusholihin karya al imam Nawawi beliau menuturkan bahwa kesabaran adalah separuh dari iman seorang muslim "Assabru Nisful iiman".

Sabar Inilah salah satu sifat yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, sifat yang selalu harus dipupuk dan dikembangkan, dilatih dan diperjuangkan, Demi tertuainya kehidupan yang hakiki yang mardhotillahi. Dengan sabar, semua perkara menjadi tak sukar, mendatangkan kemudahan tanpa harus merugikan, menerima yang sedikit walaupun itu pait. Itulah sebagian kecil dari definisi sabar.

Mari kita umat muslim memperbanyak kesyukuran kita kepada Allah atas adanya suri tauladan dari para Anbiya terdahulu yang telah banyak mengajarkan akan pentingnya kesabaran. Salah satunya beliau Nabi Ayyub As, Yang ceritanya sangat fenomenal dikalangan umatnya hingga sampai kita sekarang ini. 

Sabar beliau dikatakan sampai pada puncaknya sabar, bagaimana tidak! Beliau di uji oleh Allah dari semua lini kehidupan, dari mulai keluarga, harta, dan bahkan harga diri. Bermula dari seorang yang sangat berkecukupan, dan  hidup bahagia. Tetapi itu semua membuatnya semakin taat kepada Allah taa'la. 

Lain sebaliknya, justru itu menimbulkan kedengkian iblis atas beliau Nabi Ayyub, pertama iblis dengki atas kenikmatan yang melimpah padanya, sehingga iblis meminta pada Allah untuk mengujinya, seakan ingin menguji keimanan dan kesungguhannya dalam menghamba. ALLAH menyetujui itu dari iblis.  

Pertama Allah menguji Nabi Ayyub dengan kekeringan yang berdampak kemiskinan di sekitarnya, bahkan kekurangan pangan. Kemudian Allah turunkan penyakit, yang mana penyakit ini sangat  menyakitkan dan menyedihkan hingga akhirnya sanak saudara menjauhinya karena hanya tak kuat dengan bau dan tampak yang membuat jijik melihatnya, tak lebih juga istrinya yang ia harapkan kesetiannya, tetapi juga ikut meninggalkannya. Sampai beliau tinggal sebatang kara. 

Dan iblis pun merasa senang melihat itu semua sehingga mengira nabi Ayyub akan berpaling dari Allah.tetapi, diluar ekspektasi iblis, Nabi ayub bahkan lebih mendekat kepada allah, karena beliau yakin itu semua ujian dari Allah.

Dari sinilah sosok tauladan nabi ayub dalam kesabarannya yang mencapai titik puncaknya kesabaran.

Lalu bagaimana dengan kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun