Mohon tunggu...
Muhamad Nassirudin
Muhamad Nassirudin Mohon Tunggu... Saya adalah mahasiswa Pascasarjan Universitas wahid Hasyim Prodi Hubungan Internasional

Saya merupakan seorang mahasiswa Pascasarjana Universitas Wahid Hasyim penggiat media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Istighosah Kemanusiaan Menjadi Peran Penting Untuk Menanggulangi Banjir Rob di Sayung Demak.

19 Juni 2025   12:52 Diperbarui: 19 Juni 2025   12:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejak pemerintahan Hindia Belanda dulu, banjir ini sudah diantisipasi dengan membuat sudetan yang dikenal dengan Sungai Kanal Barat dan Kanal Banjir Timur. Sejak dulu memang sudah diantisipasi bahwa sungai-sungai yang mengalir melewati Tengah Kota tidak akan mampu menampung luapan pada saat musirn penghujan. Belum lagi dengan masalah air pasang (ROB), dan Pendangkalan Sungai akibat bertambahnya endapan lumpur.

Kabupaten Demak merupakan salah satu Kabupaten pesisir di Indonesia. Berdasarkan kondisi eksisting, kabupaten Demak sering dilanda banjir rob. Daerah yang beresiko terhadap banjir rob yaitu wilayah pesisir Kabupaten Demak yang meliputi beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Sayung, Kecamatan Bonang, dan sebagian Kecamatan Karang Tengah. Penyebab munculnya air rob ini yaitu adanya penurunan atau amblesnya tanah yang mengakibatkan air melimpas ke daratan.

 Amblesan tanah merupakan bencana yang berlangsung lambat dan hingga sekarang masih terjadi di daerah pesisir Kabupaten Demak sejak tahun 1980-an. Proses amblesan tanah ini terjadi secara bertahap, meliputi daerah yang luas dan belum sepenuhnya disadari masyarakat meskipun dampak-dampaknya sudah terlihat jelas seperti banjir rob, kerusakan pada bangunan, jalan, jembatan, daerah industri dan kehilangan tempat tinggal. Kurangnya kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan dapat menunjukkan kurangnya pengetahuan mengenai proses dan mekanisme amblesan tanah.

Amblesan tanah di sebagian Kabupaten Demak ini menjadi masalah yang penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk bisa ditemukan solusi dan penanganannya. Banjir masih menjadi persoalan rutin bagi warga. Semakin lama persoalan banjir bukan bertambah mudah, tetapi bertambah hari makin bertambah persoalannya dan membuat repot Pemerintah dalam mencari solusi untuk mengatasinya. Persoalan makin bertambah parah dengan adanya Erosi terus menerus di bagian hulu sungai.

Diketahui banjir rob di Kecamatan Sayung menjadi masalah setiap tahunnya. Akses jalan umum pantura maupun desa kerap terganggu dengan banjir rob yang selalu melanda wilayah tersebut. Normalisasi kali Sayung juga pernah di lakukan di tahun 2021, namun sedimentasinya terlalu tinggi atau debitnya besar. (Red-kmf/ist/apj). Berbagai upaya telah dilakukan dari tahun ke tahun akan tetapi tampaknya cara-cara yang digunkanan masih kurang efektif terlihat banjir rob kian terus menambah ketinggiannya.

Upaya Jangka Pendek

upaya penanganan banjir rob jangka menengah dan jangka pendek dilakukan, salah satunya dengan normalisasi sungai di sejumlah tirik krusial. Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah menindaklanjuti arahan gubernur dengan mengeruk sedimentasi Sungai Dombo di Sayung, Demak. Dari pengerukan tersebut material ditempatkan di tepian sungan sekaligus berfungsi sebagai peninggan tepian sungai, hal tersebut dilakukan dibeberapa titik lokasi.

Upaya jangka pendek lain dimana Pemprov telah menyediakan 3 unit ekskavator, lalu akan ditambah 7 unit dari Kementerian PU beserta alat pendukungnya, Melihat kondisi rob di lapapangan Pompanisasi dioperasikan tergantung kondisi rob yang ada, jika air sudah surut, maka pompanya dimatikan. Pompa tersebut menyedot air rob dibuang ke saluran terdekat atau sungai sekitar, seperti hanya air rob dijalan pantura disedot agar akses lalulintas lancar.

Proses pengeringan jalan guna urai kemacetan dimana jalur Pantura di Jalan Semarang-Demak masih terendam banjir rob. Pemprov Jawa Tengah memprioritaskan penanganan banjir rob yang berdampak pada arus lalu lintas di jalan nasional. Pemasangan parapet atau dinding pelindung yang akan menanggulang air, harapanya setelah air yang ada dijalan raya di sedot dan dikeringkan. Tdak hanya itu pemasangan water barrier atau pembatas jalan juga di upayakan karena banyak truk-truk besar yang sering melakukan aktivitas putar balik yang notabenya diarea tersebut tidak direkomendasikan untuk tempat putar balik, seperti ruas jalan di depan pabrik Polytron menjadi tempat putar balik kendaraan berat yang menimbulkan kemacetan serta penurunan tanah secara masif.

Upaya jangka panjang.

Penambahan proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di Semarang-Demak, sebagai solusi jangka panjang atasi banjir rob. Rapat yang juga diikuti oleh perwakilan masyarakat itu menghasilkan beberapa kesepemahaman. Salah satunya adalah potensi penambahan panjang tanggul laut wilayah Kabupaten Demak dan Kota Semarang. pemerintah pusat kembali menegaskan komitmen untuk membangun Giant Sea Wall, tanggul laut raksasa yang digadang-gadang akan menyelamatkan Pantai Utara Jawa dari bencana serupa.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan bahwa proyek ini merupakan prioritas Presiden Prabowo Subianto, dan sudah masuk dalam visi misi sejak masa kampanye. “Rob ini sudah lama terjadi, terutama di wilayah seperti Demak, akibat kombinasi penurunan muka tanah, kenaikan permukaan air laut, dan perubahan iklim global. Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di pesisir utara Pulau Jawa akan segera dibangun. Nilainya tak main-main, mencapai Rp1.297 triliun, dengan jangka waktu pengerjaan hingga dua dekade. Di atas kertas, ini terdengar menjanjikan. Tapi sejarah pembangunan Indonesia selalu mengajarkan bahwa tantangan terbesar bukan pada niat memulai melainkan pada keteguhan menyelesaikan.

Tentunya harapan-harapan tersebut masyarakat sayung demak sangat menanti akan solusi yang ditawarkan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Tidak hanya janji-janji manis di depan masa kampanye melainkan segera direalisasikan.

Istighotsah Kemanusiaan Menjadi Peran Penting untuk Menanggulangi Banjir Rob.

Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Demak laksanakan Istighotsah kemanusian dan bakti jalan kaki yang memenuhi jalur pantura semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak 15 Juni 2025, sebagai langkah konkrit dan nyata upaya masyarakat untuk menanggulani banjir rob, pasalnya semakin parah upaya-upaya jangkapendek telah dilakukan akan tetapi tidak ada perubahan yang signifikan  dalam hal ini warga nahdliyin laksanakan Istighotsah kemanusian dan bakti jalan kaki salah satu bentuk respons sebagai korban atas bencana rob yang terjadi.

Acara istighosah yang berlangsung khidmat ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Taj Yasin, turut hadir memberikan dukungan moral dan spiritual kepada warga. Juga tampak Ketua PCNU Kabupaten Demak, KH Muhammad Aminudin Mash’udi, serta jajaran pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Bina Marga wilayah Jawa Tengah.

Kehadiran pemerintah dalam acara ini menjadi sinyal kuat bahwa penanganan bencana rob di wilayah Pantura bukan hanya retorika, melainkan bagian dari komitmen nyata. ikhtiar duniawi harus diiringi dengan doa. Kita mohon ampunan Allah, agar musibah ini diganti dengan rahmat dan kemudahan dalam setiap langkah pemerintah, Istighosah ini bukan hanya menjadi simbol kekuatan batin dan spiritual warga, tetapi juga momentum penting bagi pemerintah untuk menunjukkan keseriusannya dalam menanggulangi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.

Dalam kegiatan Istighotsah kemanusian dan bakti jalan kaki dihadiri wakil gubernur Jawa Tengah tentunya menjadi bukti bahwasanya masyarakat sayung demak selaku korban banjir rob mendesak pemerintahan untuk segera merealisaikan, ini merupaka bentuk unjuk rasa atau demo dengan cara yang baik dan bijaksana tanpa adanya bentuk anarkisme karena memang sangat betul dimana warga sudah lelah menghadapi bencana musibah tersebut, bebera upaya upaya jangka pendek telah dilaksanakan akan tetap banjir rob kian semakin parah harpannya upaya jangka panjang segera terealisasikan jika memang hal tersebut mampu untuk menanggulangi bencana rob banjir di sayung demak, upaya jangka panjang tersebut seperti halnya pembangunan giant sea wall yang dijanjikan bapak Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun