Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Humor Sufi: Memahami Potensi Diri (Individual dan Individualisme)

30 November 2022   07:00 Diperbarui: 30 November 2022   08:30 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Potensi diri yang di raih inilah merupakan individu yang diharapkan oleh Sang Pencipta atas penciptaan manusia.  Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak setiap manusia adalah sebagai individu atau insan yang diharapkan.

Individu merupakan makhluk sempurna ciptaan Sang Pencipta yang terpisah dari elemen lain dan mampu menjalankan dan mempertanggungjawabkan urusan kehidupannya.  Individu yang demikian ini adalah orientasi keberhasilan diri manusia yang mampu menemukan hakekat kehidupan dan menemukan nilai-nilai kebahagiaan dalam hidupnya.  Individu yang demikian adalah diri manusia yang mampu menyeimbangkan kehidupan sehingga mampu mengalahkan ego dan hidup dalam kemanunggalan.

Keberhasilan individu dimulai dari menemukan potensi diri dan dilanjutkan dengan hidup dengan harmonisasi keseimbangan antara elemen-elemen yang ada dan mengakibatkan dari menjadi internal-external orientation. 

Artinya bahwa manusia yang demikian adalah sebuah proses kehidupan yang dijalani dengan memperbaiki diri melalui mengenal dan memahami potensi yang dimiliki agar dapat menjadi manusia yang baik serta menjadi sebuah magnet yang mampu memperbaiki kondisi eksternal yang ada disekitarnya.  

Kondisi manusia yang internal-external orientation inilah sebetulnya merupakan sebuah tujuan dari pembelajaran untuk mendapatkan bekal dalam kehidupan di dunia ini. 

Standar hidup diri yang bersifat individu adalah ajaran kehidupan yang baik dan mampu menyeimbangkan kepentingan yang didasarkan oleh kerja indra manusia secara sempurna.  

Kehidupan individu yang demikian merupakan mutiara kehidupan bagi seluruh makhluk di alam semesta.  Keberuntungan dan kebahagian selalu menyertai dalam hidupnya karena diri terlepas dari belenggu rasa khawatir dan was-was serta kecukupan kebutuhan menimbulkan rasa keikhlasan dalam kehidupan yang dijalani ini. 

Sedangkan diri yang tidak mampu menemukan potensi diri maka akibatnya akan hidup dalam kondisi individualisme. Individualisme bercirikan bahwa diri hidup karena di dasarkan atas pandangan rasa/pikir/keinginan yang memenjara diri setiap manusia untuk memperjuangakan kepentingan dengan power atau kebebasan yang dimilikinya.  Diri yang demikian melakukan pencapaian atas kehendaknya dengan menentang intervensi ajaran maupun nilai-nilai yang ada.   

Ketidakberhasilan dalam menemukan potensi diri sebetulnya muara asal dari munculnya sifat individualisme.  Sehingga diri hidup dengan pilihan keputusan dari dominasi atas indra yang dimiliki.  Kehidupan diri yang demikian ibarat neraca yang berat sebelah karena tak pernah menemukan pemahaman tentang hidup yang seimbang. 

Kerugian dan jauh dari rasa bahagia atau kekecewaan adalah teman dalam perjalanan karena hidupnya diliputi rasa khawatir dan was-was.  Maka sifat serakah dan iri adalah selimut jubah kebesaran yang selalu menempel dalam kehidupan sehari-hari.  

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun