Kemana Hidupku Berakhir
Ketika diri ini dilahirkan oleh sang ibu untuk menjadi anaknya
Disambut tangis dan tawa bahagia
Yang menjadikan diri bingung dan terlena
Dan menjadikan diri lupa akan kemana arah tujuan hidup manusia
Hidup pun dibentuk oleh kondisi yang ada
Dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan
Dan menjadikan diri semakin bingung dan lupa
Kemana arah perjalananku sesungguhnya
Oooiii... inikah hidup yang diri alami
Menjalani jalan yang seperti orang lain jalani
Yang hanya sekedar silopsisme terhadap budaya dan realitas yang diyakini
Tanpa pernah mencari jalan yang sejati
Ibarat hidup ini seperti orang yang ketiduran
Di dalam sebuah bilik kehidupan
Dan Tuhan pun sudah memberikan semua kenikmatan
Tanpa ada ikhtiar untuk bangun dan menemukan jalan keluar dari bilik semu kehidupan
Tidur diri ini telah menjadikan jauh meninggalkan mata
Serasa tidur ini meneguk racun untuk mati menikmati segala kenikmatan dunia
Berpisah dengan hakekat diri ditugaskan
Mati dalam tujuan yang tak kan pernah terpikirkan
Bagaimana diri bisa bangun dari penjara tidur?
Yang dijaga oleh banyak pasukan yang menggoda dan selalu memberi kenikmatan semu
Apakah diri tidak bisa bangun?
Untuk menemukan jalan pulang dan membawa bekal kebahagiaan
Sang Pencipta sudah memberikan obat dan penawar...
Cari dan pergi ke  mata air zam zam... untuk menemukan hakekat tugas diri manusia
Maka janganlah diri  bekukan air kalam .... dan janganlah pindahkan mata air kehidupan
Karena itulah obat dan penawar tidur  yang selama ini memenjara
Peta perjalanan diri sudah menunggu...
Didepan mata dan  tanpa susah payah mencari kemana dan dimana..
Kemauan dan kesadaran yang harus di dekapnya
Untuk menghangatkan darah tubuh dan mencairkan selimut hati diri manusia
Masih ada masa yang tersisa...
Untuk bangun dari tidur yang sia sia
Menuju perjalanan yang panjang di depan mata
Menikmati hidup untuk berpulang ke rumah Sang Pecinta
Magelang, 14/10/2021
Muh Al Amin (KAS)