Gimana caranya, sedangkan pemuda sudah berjarak terlalu jauh dengan masjid? Tentu saja pertanyaan ini tidak mudah, karena butuh waktu yang tidak sedikit  meyakinkan pemuda untuk terbiasa kembali dengan masjid seperti pemuda-pemuda terdahulu.
Sehngga dibutuhkan berbagai cara agar orang tua yang menguasai masjid tidak tersinggung dan pemuda bisa pelan-pelan diajak. Salah satu cara adalah memanfaatkan momen bulan suci Ramadhan dengan mengajak pemuda berbicara dan memikirkan suatu kegiatan alternatif.
Siapa yang diserahi tugas itu? Sebenarnya cukup banyak pemuda yang terdidik untuk bergerak, tapi baru kali ini bisa menyepakati pekerjaannya. Sekitar tujuh orang pemuda dipilih sebagai penggerak. Ya, disepakati mereka disebut sebagai Penggerak.
Selama bulan Ramadhan dan sampai waktu yang tidak dibuatkan batasannya para penggerak ditugaskan untuk mendekati pemuda kapan saja ada waktu luang. Sedang pertemuan rutinnya dilaksanakan sekali dalam seminggu, yaitu jumat malam atau malam Sabtu. Kenapa pilih malam sabtu, bukan malam minggu? Karena sebagian besar anak mudanya kemungkinan bermalam minggu.
Para pemuda itu, pada gilirannya (bila sudah siap) akan dididik untuk menciptakan kegiatan-kegiatan kreatif. Dan merekalah yang menemukan sendiri jalan terbaiknya melalui pendampingan oleh para penggerak. Contohnya, pemberdayaan dibidang ekonomi melalui pertanian dan peternakan sudah dikantongi oleh penggerak. Tapi, tetap saja harus dimunculkan dari pemuda sendiri agar mereka menganggap sebagai bukti kreatifitas mereka. Diharapkan tumbuh kebanggaan untuk mencintai pekerjaannya nanti kalau sudah dilaksanakan
Hingga saat ini, para penggerak masih terus membuat semacam laporan perkembangan pendampingan untuk didiskusikan bersama anggota WA Group lainnya. Bila ada problem yang sulit diselesaikan oleh penggerak, maka anggota Group WA berusaha saling tukar pikiran untuk membantu, misalnya menggalang dana diantara anggota Group dan donator dari warga Dodu di berbagai Daerah.
Selamat Berjuang Penggerak, kami selalu tunggu perkembangannya!
Semoga bulan suci ini, menjadi modal terbaik untuk mewujudkan cita-cita membangun kampong halaman tercinta.
Sumba Barat, 11 Maret 2021