Mohon tunggu...
MUHAJIRIN
MUHAJIRIN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 5 Kota Bima

Guru SMAN 5 Kota Bima NTB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

19 Februari 2022   10:53 Diperbarui: 19 Februari 2022   10:55 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 1922 Ki Hajar Dewantara pernah mencetuskan tentang Triloka Pendidikan yaitu Ing Ngarso sung Tolodo, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Triloka ini berkaitan dengan kepemimpinan guru dalam pembelajaran. 

In Ngarso sung tulodo berkaitan dengan bagaimana guru memberikan keteladanan ketika mereka berada di depan.   Dengan memberikan contoh yang baik. Memberikan contoh tentang kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, dan hal-hal positif lainnya.

Ing madya Mangun Karsa adalah bagaimana guru bisa melakukan inovasi terkait dengan proses pembelajaran dalam kelas. Sehingga siswa dapat belajar dengan senang dan bahagia. Guru harus bisa membangkitkan semangat belajar siswa dengan karya dan inovasinya.

Tut wuri Handayani adalah posisi guru ketika memberikan ruang dan kepercayaan kepada siswanya untuk melakukan hal-hal yang positif sesuai dengan kodratnya. 

Guru harus terus memberikan dorongan dan semangat kepada siswa untuk melakukan karya dan inovasi. Guru harus mampu mendorong siswa untuk berprestasi sehingga suatu saat nanti bermanfaat bagi  dirinya, orang lain, negara dan lingkungannya.

Di samping memahami posisinya sebagai guru dalam proses pembelajaran dalam kelas. Guru sebagai pemimpin pembelajaran juga harus mengerti dan memahami bagaimana mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam sebuah institusi pendidikan atau sekolah. 

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam institusi pendidikan, guru setidaknya berhadapan dengan berbagai pihak, baik itu guru, siswa, orang tua siswa, kepala sekolah maupun staf. 

Guru juga melibatkan emosi dan perasaanya untuk bertindak dan mengambil sebuah keputusan. Guru dibenturkan oleh perasaan, emosi, kode etik dan aturan atau hukum yang berlaku.  

Oleh karena itu, guru sebagai pemimpin pembelajaran harus memahami betul sebuah permasalahan, agar tidak muncul permasalahan baru dikemudian hari. Guru harus memahami permasalahan yang terkait dengan etika (dilemma etika). Yaitu permasalahan yang mengandung dilema antara benar melawan benar.  Atau bujukan moral (benar lawan salah).

Dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ada langkah-langkah yang harus diterapkan sebelum mengambil sebuah keputusan, yaitu:

1. Paradigma apa yang digunakan. Apakah  Individu lawan masyarakat (Individual vs Community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan, Jangka pendek lawan jangka panjang, atau Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun