Mohon tunggu...
Muhammad FachrizaNursaleh
Muhammad FachrizaNursaleh Mohon Tunggu... Jurnalis - saya muhammad fachriza nursaleh, saya adalah mahasiswa aktif jurusan ilmu komunikasi di universitas komputer Indonesia..

saya merupakan pribadi yang jujur disiplin dan mampu berinteraksi dengan baik. saya hobi olahraga renang dan basket

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Jangan Kambing Hitamkan Mang Emen

13 Desember 2023   09:20 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

 

Jangan kambing hitamkan mang emen

Cerita ini bermula di bandung barat yang selama ini beliau konon dijadikan mitos atau di kambing hitamkan dan yang mungkin selama ini sudah kalian anggap itu beneran terjadi dan sangat famous dengan tanjakannya, tapi disini ingin meluruskan agar orang orang jadi engga mikir kesitu terus kan kasian gitu kan kalo beliau yang seharusnya di doakan bukan malah disalahkanya, jadi ini letaknya di daerah lembang bandung barat kita juga mempersilahkan kalau temen temen ada yang ingin datang kesini kepemakaman bapak emen ini untuk mengunjungi beliau untuk mendoakan dan lain lain dan tidak lagi berfikiran buruk tentang beliau ya, buat kalian yang tidak sempat kesini juga diharapkan bisa ikut serta mendoakan dari kejauhan.

Mang emen yang sudah tidak asing dengan nama ini karena sering di sangkut pautkan dengan sebuah tanjakan yang berada di daerah perbatasan cikole dan ciater dan saya sendiri pun penasaran kenapa sih banyak yang disangkut pautkan dengan mang emen ini sementara menurut keluarganya kenapa selalu saya yang jadi di salahkan atau istilahnya dikambing hitamkannya padahal yang sebenarnya terjadi bapak emen ini tidak tau apa apa sebenarnya Cuma karena namanya orang jadi udah takut gitu ajakan kalau lewat tanjakan itu atau sugesti seakan akan imagenya pak emen itu buruk sehingga banyak yang melakukan hal hal seperti melempar rokolah apalah gitu padahal mungkin pak emenya sendiri ga minta gitu Cuma mungkin mahluk yang lainnya bukan pa emen. Dan saya pun kalau sebagai keluarganya pasti marah dan gak akan terim,a kalau anggota keluarga saya dianggap seperti itu gitu oleh orang lain,dan kalian juga hati hati ya karena keluarganya bapak emen ini masih ada dan keluarganya pun juga merasa geram dengan anggapan orang selama ini.dan ini salah satu yang ingin di sampaikan oleh keluarga beliau." Perkenalkan saya wwahyu anaknya almarhum bapak emen, bapa saya kecelakaan di daerah cicenang bawahnya wates tahun 1956 bulan desember, awal kecelakaannya remnya blong terus kendaraanya kebakaran yang mengakibatkan bapak emen meninggal dunia, dan saya berharap kepada supir  kalau diturunan jalan dimana saja bukan hanya di tanjakan ini dan kalaupun ada kecelakaan itu kesalahan sendiri atau ada gangguan di mesin bukan karena pak emen ujar wahyu"

 dan memang tanjakan emen ini cukup curam sih kalau di liat liat dan memang belokannya tajem tajem dan mobil yang berlalu lalangpun kendaraan besar besar seperti truk bus dan lain sebagainya dan juga sering sekali kendaraan itu dengan kecepatan yang lumayan cepat dan entah kenapa memang identik banget dengen mitos mang emen ini gitu sampai pemerintah pun menamakan tempat ini adalah turunan emen atau tanjakan emen.

Dan juga kalau dilihat jalannya pun tidak begitu besar dan lebar namun banyak sekali pengendara yang memacu kendaraannya dengan cepat dan mungkin memang banyak juga korban disana yang berjatuhan tapi ya dan konon mitisnya ada peringatan juga harus nyalain klakson sebanyak tiga kali, dan buang koin, serta membuang roko dan konon keluarganya pun sendiri merasa marah atas anggapan itu dan apa -- apa selalu mengkambing hitamkan mang emen gitu padahal belum tentu itu beliau yang menyebabkan hal hal itu terjadi gitu kan ya. Dan kalau dilihat pun disini sebelum kejadian pak emen ini sebenarnya udah ada beberapa kejadian kecelakaan juga cuman gak tau kenapa yang bikin boomingnya tuh malah jadi banyak orang banyak yang tau itu mang emen terus kalau tadi kan bahas lokasi juga memang belokannya tuh curam dan tanyakannya yang memang curam sampai mobil mobil besar juga jalannya pelan pelan banget saking nanjaknya dan saking menghindari terjadinya kecelakaan itu namun banyak juga kendaraan yang ngebut juga ssampai kalau untuk mau nyebrangpun aga susah dan takut gitu.

Mungkin cukup terbayang juga ya kaya bagaimana perassaan keluarganya anaknya gitu ketika orang orang kaya ngomong wah ini mang emen meminta korban lagi -- mang emen minta korban lagi dan itu pasti  berat gitu untuk keluarganya apalagi buat beliau yang punya nama gitu kan, sementara dia tidak tau apa apa tapi dia harus bertanggung jawab gitu secara tidak langsung atas tuduhan orang -- orang terhadap dia gitu ya cukup kasian ya kan padahal kan dia juga korban gitu kan sebenernyamah dan saya mungkin cukup ngebahas ini dan meluruskan tentang korban atau pun apapun tapi yang pasti mudah mudahan setelah artikel ini tayang kali ini dan kalian semua baca dan ketika lewat sini mungkin ya boleh menyapa mang emen tapi dengan kata kata atau ujaran yang baik seperti mungkin assalamualaikum mang emen atau bagaimana gitu dan juga bisa ikut serta mendoakan korban lainnya serta terutama mang emen gitu dengan membaca al-fatihah buat mang emen  atau korban korban yang sudah meninggal dunia disini itu jauh lebih baik gitu kan dari pada wah ini minta korban lagi minta korban lagi itu berat gitu untuk yang punya nama pun kasian sih ya lagian gak ada gunanya juga kalian melempar roko ataupun melempar koin gitu mending kalian mengirim dia lebih gampang gitu dan insyaallah bakal langsung sampai ke beliau gitu. Dan sebenernya gapapa sih kalau mau gitu mungkin udah mitos atau apalah gitu atau ada kekuatan lainya lah entak apa itu cuman ketika kalian mulai berfikir kesitu coba pikir keluarganya masih ada loh gitu dan anaknya pun masih ada, bayangkan kalau di balikkan kalian jadi anak atau keluarga dari beliau saya aja yang barusan mendengar nya udah kaya duh kasian banget sedih apalagi keluarganya gitu. Mudah mudahan kalian bisa memahaminya gitu ya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun