Mohon tunggu...
M. Galang Pratama
M. Galang Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - Buku dan buku

Penulis peristiwa. Tinggal di http://www.emjipi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kompasiana Gandeng JNE dan Kominfo Bahas Bisnis Online di Makassar

10 Agustus 2018   23:37 Diperbarui: 10 Agustus 2018   23:50 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Bareng COO Kompasiana, Mas Nurulloh dan Kompasianer Makassar Shadiq. Foto: Abby Onety

"Saat ini berbagai hal dilakukan untuk memperluas jaringan hingga menyentuh pelosok," kata Andrey, "total saat ini ada 170 jaringan, se-sulselbar."

Membangun Mega Hub

Head of Marketing Communication JNE, Mayland Hendar Prasetyo mengungkapkan pihaknya berupaya maksimal dalam rangka mengefisienkan waktu pengantaran barang. 

"Kami menginvestasikan sejumlah 500 Miliar untuk pembangunan Mega Hub," ujar Mayland yang baru kali ini berkunjung ke Makassar. Bahkan dirinya sempat kaget seketika keluar dari Bandara Sultan Hasanuddin. "Pas saya tiba, langsung merasakan panas," katanya sambil memegang lengannya seraya menunjukkan seperti orang yang kesetrum terik matahari. 

Pembicaraan pun mulai merambah hingga ke persoalan perkembangan e-commerce di Indonesia. Azhar Hasyim dari Ditjen Aplikasi Informatika Kemkominfo RI memberikan tanggapannya secara langsung melihat perubahan yang signifikan di era ekonomi digital saat ini.

"Ada beberapa aksi yang pemerintah canangkan buat ke depan. Nanti ada Gerbang Nasional, jika dulu setiap transaksi lari ke Amerika, nanti langsung bisa ke Indonesia," ungkap Azhar. Bahkan, kata dia China yang saat ini pertumbuhan ekonominya menghasilkan USD 400 miliar, melebihi penghasilan negara Amerika dari bidang digital Serikat berjumlah USD 340 miliar . 

"Itu karena China tahu apa yang menghambat dan apa yang bisa mendorong pertumbuhan," kata Azhar.

Bahkan kata Azhar, pemerintah menargetkan pertumbuhan bisnis ekonomi digital bisa menjapai USD 130 Miliar atau setara Rp 1.730 triliun pada tahun 2020. 

Selain itu, Azhar berharap start up baru bisa terus bermunculan. Dan, kepada para pelaku e-commerce, diharapkan memakai domain khas indonesia, yakni .id (dot id).

"Hal ini untuk meminimalisir adanya penipuan. Kan ketahuan, kalau menipu. Jadi pakai domain dot id itu lebih bagus, bisa dot id, bisa dot co dot id," kata Azhar. "Ada juga biz dot id, itu murah lima puluh ribu," sambungnya.

Tumbuhnya pengguna internet di Indonesia yang telah mencapai angka 140 juta, menjadi magnet tersendiri dalam digitalisasi produk umkm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun