Pada Pemilu Presiden 2009 semua dicalonkan secara koalisi walaupun Partai Demokrat dapat mencalonkan sendiri tanpa koalisi yang sudah mendapatkan persentase sekita 20.58 %
1. SBY - Boediono (dicalonkan Demokrat, PKB, PAN, PKS, PPP )
Kalau dimisalkan suara partai merupakan pencapaian yang diraih, maka dengan suara Demokrat 20.58%, Suara PPP 5.32 %, Suara PAN 6.01 %, Suara PKB 4.94%, dan Suara PKS 7.80% seharusnya Suara SBY-Boediono hanyalah mencapai 44.65 %Â faktanya suara yang diraih adalah 60.80% tidak ada korelasi antara kemenangan dengan koalisi tersebut, semuanya murni hanyalah faktor SBY ( tebakan sok tahu saya kalau partai peserta pemilu bukanlah 44 parpol dan hanya 9 misalnya suara Demokrat pasti akan sampai di level ini)
2. Megawati - Prabowo (dicalonkan PDIP dan Gerindra)
Dicalonkan dari PDIP yang mendapatkan 14.03 % Suara dan Gerindra 4.46 5 suara, seharusnya suara Megapro hanyalah sekitar 19 % suara dan di Pilpres hasilnya suaranya mencapai 27% (sosok Megawati sebagai pimpinan PDIP sejak tahun 1999 memang tidak pernah jeblok dibawah 10 % (33.74% di 1999, 18.535% di 2004, 14,01% di 2009) tapi semakin hari semakin menurun.
3. JK - Wiranto (Golkar, Hanura)
Golkar yang punya Suara 14.45 % dan Hanura dengan 3.77 % seharusnya minimal mendapatkan suara minimal 19 % suara akan tetapi ternyata Jeblok di 12% suara,
3 hasil tersebut sebenarnya menjawab satu keresahan kita bahwa tidak ada korelasi positif antara Koalisi dengan hasil pemilihan Presiden yang diraih, mungkin Koalisi hanya menjadikan partai lebih pede di mata masyarakat