Andai semua rumah tangga memberikan perhatian khusus pada urusan sampah, niscaya dampaknya akan luar biasa pada lingkungan. Sayangnya belum bisa seperti itu, ya jadi harapannya pada rumah tangga yang sudah menyadari masalah sampah ini yang bisa berkontribusi seoptimal mungkin terhadap penanganan sampah.
Sebenarnya sudah banyak yang khusus menunjukkan perhatian pada penanganan sampah di negara kita atau diet sampah. Pengelolaan sampah organik misalnya, bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti pengomposan, biogas, pakan ternak, dan kerajinan tangan skala rumah tangga hingga skala yang lebih besar.
Untuk skala rumah tangga, minimal bisa melakukan cara ini untuk diet (mengurangi) sampah:
1. Makan dan Minum Secukupnya
Momen Ramadan ini sebenarnya menjadi momen melatih diri untuk menjadi orang yang memanfaatkan makanan sebaik-baiknya. Anjuran agama tentang berhenti makan sebelum kenyang bisa diterapkan. Makan dan minumlah secukupnya, jangan berlebihan. Ambil makanan sejumlah yang kita bisa menghabiskannya, usahakan tidak bersisa. Kalau bersisa ya minimal tulang ikan atau tulang ayam saja.
2. Tidak boros
Larangan mubazir di dalam Islam juga tepat diterapkan di bulan Ramadan. Tidak boros dalam urusan makanan, minuman, dan barang. Sebagaimana anjuran ulama, momen Ramadan sebaiknya dipergunakan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri pada Allah.
3. Mengurangi Pemakaian Plastik
Mengurangi pemakaian plastik memerlukan latihan karena sekeliling kita masih banyak mengonsumsi plastik seperti kantong kresek. Bisa mengurangi pemakaian plastik dengan membawa sendiri kantong atau tas belanjaan ketika berbelanja.
4. Menerapkan Composting untuk Skala Rumahan
Membuat pupuk kompos untuk skala rumahan bisa diterapkan dengan sebelumnya mempelajari cara yang tepat dan mudah untuk membuat kompos.
5. Buang Sampah pada Tempatnya
Bukan terkait jumlah sampah namun terkait perilaku dan karakter. Saat ini masih ada saja orang membuang sampah sembarangan sekali pun orang yang naik mobil mentereng. Ada saja yang buang sampai di jalanan, dia buka kaca mobil lalu meluncurlah keluar sampahnya. Jangan tanya di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah. Segala tempat adalah tempat sampah. Seperti pekarangan rumah kami misalnya, sering dijadikan tempat sampah bagi warga sekitar.
***
Mungkin membayangkan Indonesia bebas sampah masih jauh sekali ya tetapi tak ada salahnya menerapkan diet sampah dari rumah, dari diri pribadi. Dengan semakin maraknya edukasi penanganan sampah dan pengaruh sampah terhadap lingkungan, saya masih optimis akan ada perkembangan ke arah lebih baik. Yuk, diet sampah!
Referensi:
- https://careindonesia.or.id/id/pengelolaan-sampah-organik-dan-pembuatan-kebun-nutrisi-langkah-nyata-ycp-menjaga-kelestarian-lingkungan/
- https://www.mugniar.com/2021/08/mengelola-limbah-rumah-tangga.html
- https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7222/oase-kabinet-dan-klhk-ajak-masyarakat-kelola-sampah-organik-menjadi-kompos
- https://greeneration.org/publication/green-info/ancaman-masalah-sampah-di-indonesia/
- https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7818/klhk-ajak-masyarakat-gaya-hidup-minim-sampah-dalam-festival-like-2