aku adalah pecahan Cakrawala
melayang ringan, mendarat di gumpalan awan;
jatuh bersama hujan
terkapar di punggung jalan raya
di antara gerak-gerik kota aku tergeming
kota adalah tembok-tembok hidup
aku mengembara;
sesekali menggambar pengembaraanku di tembok-tembok itu.
Kadang terciprat genangan berwarna yang digilas kendaraan
besar-besar, pesing dan diberaki
aku melihat seorang muda
muda melihat seorang aku
kita saling memanah mata
ia melukis langit untukku
Bandung, Februari 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!