Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berkurban, Cermin Ketakwaan

29 Juni 2023   08:45 Diperbarui: 29 Juni 2023   08:52 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Raya Idul Adha memiliki makna yang sangat penting bagi setiap individu sebagai cermin untuk memperkuat ketakwaan kepada Allah SWT. Pada hari yang berharga ini, kita diberikan kesempatan untuk merenungkan kebesaran Allah dan mengakui bahwa kita sebagai manusia sangatlah kecil di hadapan-Nya. Allah SWT adalah Tuhan yang Mahabesar dan Maha Agung.

Selain itu, Hari Raya Idul Adha juga memberikan peluang untuk memupuk solidaritas di antara sesama muslim. Saat kita melaksanakan ibadah qurban, kita menghadapi kesempatan untuk merasakan kepedulian terhadap sesama manusia. Semangat berbagi dalam bentuk menyembelih hewan kurban dan membagikan daging kepada yang membutuhkan adalah contoh konkret dari solidaritas yang tinggi dalam masyarakat.

Selain memupuk solidaritas, Hari Raya Idul Adha juga mengajarkan kita untuk memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Melalui pengorbanan yang dilakukan dalam qurban, kita diingatkan untuk peduli terhadap kebutuhan orang lain dan berusaha membantu mereka dalam kemampuan kita. Ini merupakan sikap yang sangat mulia dan mengingatkan kita bahwa kehidupan bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang membantu orang lain dan berbuat baik kepada sesama.

Namun, perlu diingat bahwa makna yang dalam ini tidak boleh membuat kita sombong atau merasa lebih baik dari orang lain. Kita seharusnya bersikap rendah hati dan tidak memandang remeh siapapun, karena di hadapan Allah, kita semua sama.

Selain itu, saat bersedekah, penting untuk melakukannya dengan tulus ikhlas dan tanpa pamrih. Bersedekah bukanlah sekadar memberikan materi, tetapi juga memperlihatkan keikhlasan hati dan niat yang murni. Ketika kita bersedekah dengan ikhlas, pahala yang kita dapatkan akan menjadi berlipat ganda, dan hal ini akan membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup kita.

Kisah Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim berhubungan erat dengan perayaan Hari Raya Idul Adha. Kisah ini bermula ketika Nabi Ibrahim (Abraham) yang merupakan seorang Nabi dan Rasul yang saleh, menerima perintah langsung dari Allah SWT dalam mimpinya. Allah memerintahkan Ibrahim untuk mengorbankan putra semata wayangnya, yaitu Nabi Ismail, sebagai bentuk ujian kesetiaan dan pengorbanan kepada-Nya.

Meskipun perintah ini sangat berat dan menantang, Nabi Ibrahim tidak ragu dalam melaksanakannya. Ia sangat patuh kepada Allah dan percaya sepenuh hati bahwa ini adalah perintah yang harus dijalankan. Dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, setan mencoba untuk menggoda Nabi Ibrahim agar mengabaikan perintah Allah. Namun, Nabi Ibrahim menolak godaan itu dan tetap teguh dalam imannya.

Saat tiba di tempat yang ditentukan, Nabi Ibrahim dengan hati bergetar dan penuh kesedihan mempersiapkan diri untuk mengorbankan Nabi Ismail. Namun, pada saat yang krusial tersebut, Allah SWT mengirimkan malaikat Jibril (Gabriel) untuk menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba yang besar. Domba tersebut kemudian dikorbankan sebagai ganti dari nyawa Nabi Ismail.

Peristiwa ini menunjukkan kesetiaan Nabi Ibrahim dan ketundukan sepenuh hati kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim siap mengorbankan yang paling dicintainya dalam rangka memenuhi perintah-Nya. Sedangkan Nabi Ismail juga menunjukkan kesediaan dan ketaatan yang luar biasa terhadap Allah dan ayahnya. Kedua nabi ini memberikan contoh tentang arti sejati dari pengorbanan dan kepatuhan kepada Allah.

Mengingat peristiwa ini, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Adha setiap tahunnya. Pada hari ini, umat Muslim yang mampu melaksanakan ibadah qurban dengan menyembelih hewan yang telah dipilih sebagai bentuk pengorbanan kepada Allah. Daging dari hewan qurban tersebut kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, termasuk keluarga, tetangga, dan orang-orang miskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun