Mohon tunggu...
Mufidha Alfiyanti
Mufidha Alfiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Untag Sby

Administrasi Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Money

Kegiatan Matching Fund UNTAG Surabaya dalam Menyiapkan Peralatan untuk UMKM di Desa Minggirsar, Blitar

12 Januari 2022   02:17 Diperbarui: 12 Januari 2022   08:39 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan kegiatan Matching Fund di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Penyerahan mahasiswa ke desa tersebut dan dilanjutkan penyerahan oleh pembimbing kepada kepala Desa Minggirsari kecamatan Blitar. Mahasiswa yang diserahkan ke kepala Desa Minggirsari berjumlah lebih dari 20 mahasiswa. Serah terima ini mulai dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2021 bertempat di kantor Desa Minggirsari.Di Desa Minggirsari memiliki beberapa macam UMKM. Keberadaan UMKM sendiri tidak dapat dihapuskan dari masyarakat Indonesia. Karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan masyarakat. Selain itu juga mampu menciptakan kreatifitas yang sejalan dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan unsur-unsur tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat.

Dari tujuan tersebut lah Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memberi wadah dan penyaluran berupa peralatan yang lebih modern untuk para UMKM di Desa Minggirsari, Blitar. Agar perekonomian di Desa Minggirsari lebih produktif untuk mencapai perekonomian yang modern. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh kelompok usaha dalam pengembangan usahanya. Hal inilah yang menjadi pertimbangan peneliti untuk melakukan penelitian ini.


gambar-alat-yang-digunakan-dalam-pembuatan-produk-61de2b3c06310e3f5e7c9752.jpeg
gambar-alat-yang-digunakan-dalam-pembuatan-produk-61de2b3c06310e3f5e7c9752.jpeg
gambar-salah-satu-produk-umkm-di-desa-minggirsari-61de2ba21b796c1ea0688ed3.jpeg
gambar-salah-satu-produk-umkm-di-desa-minggirsari-61de2ba21b796c1ea0688ed3.jpeg
Beberapa permasalahan tersebut yang memerlukan perhatian lebih dari pemerintah daerah Blitar khusunya di desa Minggirsari agar UMKM dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Dengan memberi kan pembaruan alat yang lebih modern dan efisien untuk memproduksi. Alat yang diberikan contohnya berupa Mixer untuk UMKM Gethuk Pisang Udin, Blender untuk UMKM Jamu, dan Alat Pengepres plastik untuk UMKM Kripik Tempe Yupi.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, dapat membutuhkan beberapa metode yaitu :

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
    Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara spesifik terhadap UMKM di desa Minggirsari. Pada metode pegamatan ini, penulis terjun langsung untuk mengamati secara langsung terhadap pelaksanaan progam MBKM dalam kegiatan Matching Fund yang diterapkan. Data yang diperlukan dalam metode pengamatan ini adalah, mengamati secara langsung dilokasi, pelaksanaan proses, kegiatan-kegiatan produksi UMKM di Desa Minggirsari.
  2. Metode Interview (Wawancara)
    Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab secara langsung dengan sumber data. Dalam wawancara secara mendalam ini dilakukan oleh peneliti terhadap informan yang menjadi obyek dari penelitian ini yaitu para pelaku bisnis UMKM di Desa Minggirsari.Wawancara ini bertujuan untuk memeperoleh informasi yang ada relevansinya dengan pokok persoalan penelitian yaitu mengenai Implementasi Marketing Mix 4P (Product, Price, Place, Promotion) Dalam Menyiapkan Peralatan Untuk Memproduksi Barang Dagang Di Desa Minggirsari.
  3. Metode Dokumentasi
    Metode dokumentasi ini merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang paling mudah, karena peneliti hanya mengamati benda mati dan apabila mengalami kekeliruan mudah untuk merevisinya karena sumber datanya tetap dan tidak berubah. Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi proses produksi UMKM dan sarana alat produksi yang dimiliki oleh pelaku UMKM di Desa Minggirsari dan data-data lain yang dibutuhkan untuk melengkapi penyusunan Laporan.

Jadi dalam pengembangan UMKM suatu desa, perlu adanya kesadaran dan keaktifan lingkungan sekitar untuk lebih mendukung perekonomian demi majunya sebuah desa dan seluruh potensi desa yang masih tersembunyi. Dengan demikian akan tercipta fundamental perekonomian nasional yang kuat untuk Indonesia Maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun