Mohon tunggu...
Mufida Laila
Mufida Laila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Patokan dalam Menghadapi Anak Hiperaktif

28 November 2017   18:39 Diperbarui: 28 November 2017   18:42 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Di beri anugerah anak merupakan karunia terbesar yang diperoleh oleh pasangan mana pun.

Mendidik anak dan menempuh proses mengawal perkembangan mental serta jiwa anak merupakan kesempatan langka. Hal inilah yang membedakan guru dengan profesi lainnya. Namun, dalam proses membesarkan dan mendidik anak usia dini, guru sering menemukan berbagai masalah. Salah satunya yaitu anak yang hiperaktif.

Saat ini tidak jarang orang tua dan guru mengeluhkan perilaku anaknya yang masih belia baik putra maupun putri karena terlalu aktif. Anak hanya terlihat tenang ketika tidur. Seorang yang masih berusia dini terlihat aktif sebenarnya tergolong wajar. Sebab, pada usia balita ia sangat gemar  meleakukan eksplorasi lingkungan. Dalam rentang usia tersebut, ia dalam fase otonomi atau mencari kepuasan melalui aktivitas gerak. Namun, apabila anak tersebut terlalu aktif atau hiperaktif, perlu teliti lebih lanjut aktifitas itu tergolong normal atau berlebihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun