Tidak terasa sejak 20 Desember 2020 hingga Jum'at 22 Januari 2021 berlalu dengan cepat. Waktu itu, 20 Desember 2020, sehari sampai di Nagari Nan Tujuah, Jorong Sipisang, para tetangga menyampaikan bahwa ada seorang warga yang sedang sakit yakni Nur Laungi (38 tahun) berada di Padang menunggu jadual untuk "kemo" di Rumah Sakit M Jamil, karena penyakit kanker di hidungnya.
Situasi yang mengharukan bagi Nur dan keluarga saat konsultasi di Puskesmas Kecamatan Palupuh (Kabupaten Agam, Sumbar) hingga di rujuk ke RS. Ahmad Muchtar, Bukittinggi akhirnya ke Rumah Sakit M Jamil, sangat menyedihkan. Ketika itu secara spontan rembug dengan warga dan para perantau di Jakarta dan tempat, lain adalah "penggalangan dana" untuk biaya pengobatan, biaya hidup Nur dan suaminya tukang "ojek". (lihat artikel "Ujian Kebersamaan", Kompasiana.com, 4 Januari 2021).
Gerakan penggalangan dana melalui pemanfaatan medos DPP TKS Palupuah, medsos Anak Sipisang dan informasi dari mulut ke mulut, berhasil menghimpun dana lebih Rp. 14.000.000, tidak lebih dari 10 hari. Dana terkumpul di serahkan kepada suaminya di Padang. Suaminya berserta keluarga dengan terharu menyampaikan terima kasih atas kepedulian yang diberikan. Sebagian dana disimpan oleh relawan, Ibu "Ely" dan selebihnya akan diserahkan saat diperlukan oleh keluarga Nur.
Diperoleh berita pada hari Jum'at 22 Januari, bahwa Nur Laungi, telah dipanggil oleh Allah saat dirawat di Rmah Sakit M Jamil Padang pada jam 08.00. Jenazah dibawa ke Sipisang untuk dimakamkan.
Kejadian ini memberikan makna yang dalam pada hamba Allah, di kampung, di rantau dan dimanapun berada. Bahwa kepedulian atas sesama sesuai dengan filosofi nilai Adad Minangkabau "Berita baik, baimbauan. Berita buruk berhamburan". Karena sesama Muslim itu ibaratnya sebuah batang tubuh, satu bagian yang sakit akan dirasakan oleh bagian tubuh lain nya, sekujur tubuh.
Memetik makna dari ujian yang diberikan oleh Allah pada hamba nya yang berujung pada "kematian", tidaklah dapat diduga oleh hamba Nya, kapan, dimana, melalui cara bagaimana. Hanya Allah yang maha mengetahuinya. Bila dating saat nya "kematian itu" makhluk Allah terbaik dan sempurna, tidak dapat menunda atau mepercepatnya, sedetik pun.
Jelas, sebelum "ajal " itu datang, sedini mungkin dipersiapkan bekal untuk dibawa. Infak, shadaqah, zakat, hadiyah dan amal shaleh lainnya yang bisa meringankan beban "dosa", tiap insan. Lebih penting adalah mengembangkan kepedulian antar sesama, seperti telah diwujudkan dalam meringankan beban "Nur" dan keluarga.
Gerakan penggalangan dana untuk pengadaan "Mobil Ambulance" yang nantinya dikelola oleh DKM Mesjid Nurul Hikmah Sipisang, bersama masyarakat nagari dan jorong, perlu tampaknya semakin diperlukan. Hingga 23 Januari 2021 telah terkumpul dana sebesar Rp. 37.250.000. Artinya dengan harga mobil ambulance lengkap dengan fasilitas nya Rp 100.000.000, maka penggalangan dana ini hampir 40 % dari yang diperlukan. Insyaa Allah.