Setelah berdakwah 13 tahun lamanya di Makkah, Rasululloh akhirnya memutuskan hijrah ke Madinah. Hijrah yang sudah dipikirkan, diperhitungkan dan direncanakan matang-matang.Â
Diawali Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin menuju Madinah tanpa membawa harta benda milik mereka. Sementara Rasulullah bersama Abu Bakar dan sejumlah sahabat, merupakan orang terakhir yang hijrah ke Madinah.
Rasullullah pergi ke rumah Abu Bakar pada siang hari, yang sebelumnya tidak pernah dilakukan olehnya. Pada malam harinya, beliau bersama Abu Bakar keluar melalui pintu belakang untuk bersembunyi di gua Tsur selama tiga hari.Â
Untuk petunjuk jalannya Abu Bakar menyewa seorang pemandu jalan bernama Abdullah Bin Uraiqith, meski masih belum masuk Islam, dia bisa dipercaya dia tidak membocorkan rencana itu ke kaum Quraisy. Padahal  kaum Quraisy mengadakan sayembara bagi yang membunuh Rasulullah akan diberikan hadiah 100 unta.
Selanjutnya Rasululloh hijrah pada malam hari ke Madinah melwati jalur yang tidak biasa, kalau sekarang bisa dibilang jalur alternatif, mestinya ke utara arah Madinah, tapi beliau ke selatan melewati pesisir pantai Laut Merah, rute yang jauh dari jalur utama Makkah-Madinah dan jaraknya berlipat kali lebih jauh.
Bukan hanya itu strategi dan perencanaan yang matang  juga menyangkut tugas-tugas yang diberikan kepada sahabatm seperti ditulis MH Haikal dalam sejarah Hidup Muhammad -- kalau tidak keliru, diantaranya :
Abu Bakar ditugaskan untuk menemani Rasulullah Saw.
Ali bin Abu Thalib ditugaskan untuk tidur di kamar Rasulullah Saw.
Aisyah ditugaskan untuk menyiapkan makanan dan perlengkapan.
Abdullah bin Abu Bakar ditugaskan untuk menyadap berita dari Mekkah untuk disampaikan kepada Rasulullah Saw.
Asma' binti Abu Bakar ditugaskan untuk membawa bekal makanan saat beliau dan Abu Bakar berada di gua Tsur.