Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Soal Perceraian Jangan Tiru UAS, Renungkan Beberapa Kisah Film Ini

4 Desember 2019   18:45 Diperbarui: 4 Desember 2019   18:51 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadz Abdul Somad | Foto: Jogjainside

Saya dan anda mungkin cukup kaget mendengar kabar tentang perceraian Ustadz Abdul Somad (UAS). Berdasarkan beberapa berita di media massa, ustadz kondang itu resmi menceraikan istrinya Mellya Juniarti di Pengadilan Agama Bangkinang.

Belum diketahui dan tak penting pula untuk "kepo" tentang masalah apa yang menyebabkan mereka bercerai karena itu urusan pribadi UAS dengan mantan istri.

Perceraian di kalangan pendakwah, memang kerap terjadi dan menyentakkan publik. Sebelum perceraian UAS, beberapa nama seperti Abdullah Gymnastiar, Ali Al Habsyi, Zacky Mirza dan juga Ustadz Guntur Bumi juga dikabarkan memilih untuk berpisah dengan istri.

Saya tidak berniat mengurusi perceraian seseorang seperti infotaintment yang menelisik sebab hingga ke akarnya. Sebab saya tekankan, jika itu masalah pribadi mereka. Apalagi sekelas pendakwah, keputusan cerai itu, mungkin sudah dipikirkan secara matang dan penuh pertimbangan dari segala hal.

Tapi, jangan sampai perceraian di kalangan pendakwah lantas menjadi pembenar bagi pasangan yang hendak memutuskan perpisahan. Atau pasangan yang sedang berpikir apakah akan memilih cerai atau tetap bersama dalam ikatan rumah tangga.

Takutnya, mendengar UAS atau pendakwah lain berpisah, maka digunakan sebagai "alat pembenar" atau menguatkan keputusannya itu.

"Ustadz saja cerai, berarti apa salahnya jika saya memilih jalan itu," jika ungkapan tersebut sudah ada dalam benak, maka perceraian pendakwah akan jadi bahan legitimasi. Pembenar. Jika hendak berpisah, maka mencobalah berpikir dan bersikap mandiri dan jangan meniru orang lain.

Dalam Islam, memang perceraian tidak dilarang oleh agama. Akan tetapi, perceraian adalah sesuatu yang dibolehkan tetapi dibenci oleh Allah SWT. Bahkan, talak yang dilontarkan suami kepada istri, sampai digambarkan mampu "menggemparkan arsy" atau menghebohkan langit. Pesan itulah, yang mungkin disampaikan oleh agama, agar seseorang tidak mudah bercerai.

Sebuah film di Turki berjudul "Oray" menggambarkan bagaimana penyesalan suami yang menceraikan istrinya. Kisah bermula dari laki-laki bernama Oray yang menceraikan istrinya langsung dengan talak tiga.

Sesuai hukum Islam, ucapan talak Oray itu diikuti dengan massa iddah atau waktu tunggu selama tiga bulan. Akan tetapi, beberapa insiden yang menyebabkan Oray dan sang istri akhirnya sadar, bahwa mereka masih harus bersama dan tidak semestinya berpisah. Tapi, talak tiga sudah terucap dan konsekuensinya harus ditanggung.

Film india berjudul "Akele Hum, Akele Tum" juga mengangkat tentang pasangan yang memutuskan bercerai, namun akhirnya menyadari, bahwa perpisahan itu akan membawa dampak bagi anak mereka.

Film yang dibintangi Aamir Khan dan Manisha Koirala ini mengisahkan tentang seorang istri yang bercita-cita jadi penyanyi handal. Setelah sang perempuan ini sukses menjadi penyanyi dengan segala rutinitasnya yang sibuk dan tuntutan dunia ke-artisan, maka ia memilih untuk meninggalkan suaminya dan anak semata wayang mereka.

Gugatan perceraian sudah dilayangkan, namun menjelang putusan cerai, keduanya sadar bahwa mereka masih mencintai satu sama lain.

Kisah serupa juga ada di film "Chalte-Chalte" yang diperankan Shah Rukh Khan dan Rani Mukherjee. Film ini berkisah tentang pasangan ideal anak muda karena kisah cinta mereka yang penuh liku, membawa keduanya naik ke pelaminan.

Akan tetapi, kehidupan kisah cinta sebelum menikah berbeda dengan kisah cinta pasca menjalin rumah tangga. Pertengkaran, cek cok dan masalah kecil menjadi hal yang menyebabkan mereka memutuskan berpisah. Namun, belum resmi bercerai, keduanya menyadari jika masih mencintai satu sama lain dan memilih melanjutkan hidup bersama.

Kisah film tersebut, saya kira malah memberikan motivasi bagi pasangan yang hendak bercerai. Agar memikirkan banyak hal sebelum memutuskan berpisah, daripada menjadi perceraian UAS sebagai pembenar.

Pesan beberapa film itu mengingatkan agar perceraian harus dihitung dengan baik. Ditakar imbas negatif dan positifnya apalagi jika memiliki buah hati yang usianya masih dini.

Tapi jika perceraian merupakan sebuah pilihan yang baik untuk pasangan, maka hal itu juga tidak ada salahnya. Daripada bersama menanggung luka dan duka mending berpisah namun sama bahagia dan menatap hidup lebih indah.

Perceraian yang dialami UAS, sosok alim, berilmu dan memiliki pengetahuan agama yang baik serta menjadi panutan umat, tidak harus diikuti dengan sikap yang sama. Berbeda dengan perceraian para artis, "drama" perpisahan diantara pendakwah efeknya bisa langsung mengena kepada masyarakat.

Karena apa? Lantaran mereka selama ini dianggap panutan dalam agama. Dakwahnya yang diucapkannya adalah penerus "lidah" para nabi. Ada ungkapan dalam bahasa arab soal hal itu yang saya sudah lupa. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun