Mohon tunggu...
Ifan Deveenter
Ifan Deveenter Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan pencetus politik etis

Nulis dulu baru menyesal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman: Tips Memilih Kos di Kota Malang

25 Februari 2021   14:42 Diperbarui: 25 Februari 2021   15:09 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sudah hampir 4 tahun saya berada di Kota Malang sebagai mahasiswa. Menginjak masa-masa kritis (pengerjaan skripsi) sejenak saya menengok ke belakang. Selama berkuliah ternyata saya sudah 5 kali berpindah kos. Kawan-kawan banyak yang menyamakan saya dengan manusia purba yang suka hidup nomaden.

Meskipun mereka menganggap tidak lumrah dan merepotkan, saya pribadi malah merasa medapat banyak keuntungan dari track record perpindahan tempat kos saya. Di antaranya adalah banyaknya teman dari setiap kos baru yang bisa menambah wawasan dan chanelkenalan baru.

Tapi sebenarnya ada banyak faktor teknis urgen yang menjadi pertimbangan untuk pindah kos. Saya akan membaginya untuk anda hitung-hitung sekalian sharing pengalaman sebagai anak kos.

Pertama kali dapat kos sebagai mahasiswa baru pada 2017 saya dapat kos yang bayarnya langsung satu tahun. Sistem pembayaran ini memiliki sisi untung dan rugi sendiri. Untungnya kita tidak perlu lagi repot-repot bayar tiap bulan (bagi yang langsung mampu bayar satu tahunan). 

Ruginya adalah, kalau kita tidak betah dan ingin pindah, kita akan kesusahan sebab kita sudah terlanjur bayar untuk 1 tahun di tempat itu. sebenarnya ada cara untuk mengakali jika ingin pindah tapi masih ada sisa yaitu "oper kos". Tapi tentu saja itu tetap merepotkan sebab kita harus mengiklankan dan mencari penyewa yang mau menggantikan kita selama waktu sewa yang tersisa.

Waktu itu saya kos sekamar diisi 2 orang dengan kawan saya. Jadi pembayaran bisa dilakukan secara patungan dan tentunya lebih hemat. Lokasinya berada di daerah Sumbersari. Lumayan dekat lah. Kira-kira masih masuk wilayah lingkar 1 kos sekitar kampus UM. Jalan kaki atau pakai sepeda angin masih maklum.

Di daerah ini saya masih bisa jumpai banyak kos untuk putra. Berbeda dengan daerah sekitar Jalan jombang dan Ambarawa yang didominasi kos putri. 1 Tahun di kos ini, saya mendapat beberapa teman lintas kampus bahkan suku. Saat sudah merasa nyaman, mulailah datang masalah. Mulai dari kos bangunan kos yang ternyata merupakan bangunan sengketa keluarga. Hingga perkelahian antara kawan-kawan kos.

Di antara keduanya, faktor pertama menjadi yang paling mengganggu. Sebab beberapa kali ada orang yang bukan pemilik kos tiba-tiba datang meninjau kos-kosan. Saya bingung dong. Nah untuk anda yang mau cari kos-kosan di Malang, lebih baik periksa dulu kejelasan legalitas bangunan kosnya.

Menghindari masalah, saya dan kawan sayapun pindah. Kali ini ke daerah sekitar Samaan yang nama pemakaman umumnya ditenarkan oleh Bayu Skak lewat lagu "Kuburan Samaan". Di sini saya dan kawan saya mulai pisah ranjang (bercanda). Kami dapat kamar dengan masing-masing harga 350 ribu perbulan.

Tidak ada masalah dengan legalitas, kawan kos, maupun fasilitas. Tapi. Ada masalah dengan pemilik kos yang rumahnya jadi satu dengan kos-kosan. Inilah pertimbangan kedua yang harus anda fikirkan jika ingin cari kos. Anda harus tau konsekuensi kos yang jadi satu dengan rumah pemiliknya.

Waktu itu saya bertengkar dengan pemilik kos sebab saya dianggap terlalu berisik saat naik tangga. Bagaimanapun juga saya sedikit merasa bersalah saat itu. Tapi saya juga jengkel sebab cara menegur si bapak kos yang kurang menyenangkan dan bertele-tele. Ya mana saya tau sampean terganggu kalau tidak ngomong langsung. Namanya juga anak muda. Dapat satu semester, merasa tidak betah saya pindah.

Kali ini saya menjadi bagian dari sebuah kontrakanyang sudah ada penghuninya. Karena dapat kamar lebih besar dari sebelumnya, sayapun kembali rujuk dengan partner kos saya (lanjutan bercandaan sebelumnya).

Memang menyenangkan kita bisa bebas sebab tidak satu rumah dengan pemilik, tapi tetap ada yang harus dipertimbangkan jika ngekos model kontrakan. Pastikan dulu jika kawan satu kontrakan solid dan akan lebih baik jika isinya adalah teman-teman sepergaulan yang sudah sepakat untuk ngontrak bersama untuk beberapa waktu. Sebab kalau tidak kompak, maka akan mempersulit pembayaran sewa tahunan jika tiba-tiba ada anggota yang tidak bisa ikut lanjut ngontrak.

Sebenarnya saya sudah betah dan ingin lanjut ikut ngontrak di sini. Namun apa daya, anggota awal malah banyak yang berhenti. Karena tidak mau repot harus mencari anggota baru, jadilah kami harus cari tempat baru.

Setelah mencari beberapa hari lewat survei lapangan dan grub-grub info kos di facebook, dapatlah kami kos di daerah Dinoyo. Secara jarak, ini yang paling jauh dari UM, jika dibandingkan dengan kos-kos kami sebelumnya. Daerah Dinoyo lebih dekat dengan kampus UB, UIN, UNISMA, dan UMM. Meskipun begitu entah karena sudah lelah mencari-cari kos yang pas dan inilah kos paling murah yang kami dapat, akhirnya kami kesampingkan dulu pertimbangan jarak.

Durasi kos di sini yang paling lama. Kami kos sekitar 1 setengah tahun. Sebelum pada akhirnya kawan saya memutuskan berhenti kos untuk menghemat biaya. Lagipula saat itu perkuliahan sudah mulai daring sebab pandemi COVID-19. Dengan ini saya resmi bercerai (bercandaaan terakhir dari dua candaan sebelumnya).

Karena pertimbangan jarak dan biaya, akhirnya saya memutuskan untuk mengobok-obok lagi isi grub info kos di facebook. Dapatlah saya kos di daerah Oro-oro Dowo yang lebih dekat dengan kampus, lagi lebih murah. Saya bisa simpulkan murah sebab harga kos di Kota Malang untuk wilayah lingkar kampus seperti UM, UB, UIN, UNISMA, dll., paling murah umumnya perbulan 350-500 ribu. Ini sudah super langka untuk kos daerah dekat kampus. Adapun dengan harga ini mungkin juga ada, tapi mayoritas berada di daerah pinggiran Kota Malang yang jauh dengan area kampus.

terakhir saya ingin memberi saran untuk anda para mahasiswa baru yang ingin cari kos. Pertama; buatlah skala prioritas. Manakah antara harga, jarak, dan fasilitas, yang lebih kalian butuhkan. Ini akan mempermudah kalian dalam proses sortir saat mencari kos. 

Kedua; Jangan bingung cari kos-kosan di mana. Menurut pengalaman saya, lebih baik mencari info kos melalui facebook. Di sana harga lebih miring dengan pilihan fasilitas dan jarak lebih beragam apabila dibandingkan dengan aplikasi khusus pencarian kos.

Ketiga; jangan takut dengan berbagai masalah yang akan kalian hadapi saat ngekos. Sebab justru dari situlah pengalaman masa kuliah kalian akan lebih berwarna. Disamping itu, masalah-masalah di kos juga bisa membuat kita lebih dewasa untuk hidup mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun