Mohon tunggu...
Muchammad HasbiAsidiq
Muchammad HasbiAsidiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Penulis merupakan seorang mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu Universitas di Indonesia. Selain itu, penulis aktif dalam kampanye peningkatan budaya baca. Penulis tertarik dalam isu internasional, budaya, politik, video game, dan juga teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Faktor Sejarah, Politik, dan Sosial Budaya terhadap Perkembangan Amerika Serikat

2 Agustus 2023   21:18 Diperbarui: 2 Agustus 2023   21:33 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Larry White https://pixabay.com/id/photos/bendera-amerika-serikat-warga-negara-5347106/

Amerika Serikat, sebuah negara yang memiliki label sebagai salah satu negara yang memiliki power yang besar di dunia. Power Amerika Serikat ini dapat dilihat dari kehadirannya di berbagai negara di dunia.  Pengaruh ini dapat berasal dari hal politik, ekonomi, hiburan , dan juga militer. 

Amerika Serikat bahkan hampir menguasai seluruh wilayah di kawasan Amerika Utara. Jika merujuk pada data yang berasal dari pemerintah Amerika Serikat memiliki luas wilayah 3, 531, 905 mil persegi[1]. Populasi penduduk Amerika Serikat pun termasuk salah satu yang terbesar di dunia dengan jumlah penduduk tercatat pada tahun 2021 mencapai 331, 9 juta jiwa[2]. Kekuatan ekonomi Amerika Serikat dapat dikatakan salah satu terbesar di dunia yang dapat dibuktikan dengan tergabungnya Amerika Serikat dengan G7 dan memiliki PDB (Produk Domestik Bruto) pada tahun 2021 sekitar 23, 32 trilliun USD[3].

 Saat ini,  Amerika Serikat dianggap sebagai negara yang paling demokratis dan juga liberal. Anggapan ini berasal dari aktivitas Amerika Serikat yang seringkali mempromosikan dan berkampanye mengenai demokratisasi dan liberalisasi terhadap negara -- negara lain terutama yang belum menerapkan kedua hal tersebut. Contohnya adalah upaya Amerika Serikat terhadap demokratisasi negara -- negara di Kawasan Timur Tengah dan kebijakan -- kebijakan liberalisasi beras baik melalui IMF ataupun dalam bantuan luar negeri Amerika Serikat secara langsung terhadap negara -- negara di Kawasan Amerika Latin.

 Jika menganalisis lebih dalam, terdapat kejanggalan dalam berkembangnya Amerika Serikat di Kawasan Benua Amerika. Negara yang dikategorikan maju di Kawasan Benua Amerika dapat dihitung dengan jari, sebut saja Amerika Serikat dan Kanada. Sedangkan mayoritas negara di Kawasan Benua Amerika berada dalam kategori berkembang. Terjadi ketimpangan dalam perkembangan negara Amerika Serikat dengan negara -- negara tetangganya. Contohnya adalah kondisi negara Amerika Serikat saat ini telah menjadi negara yang maju sedangkan Meksiko masih menjadi negara yang berkembang. 

Kedua negara ini sebenarnya memiliki kedekatan secara geografis karena memiliki perbatasan yang saling bersinggungan. Penulis berasumsi bahwa faktor yang mempengaruhi munculnya perbedaan kondisi saat ini dan perkembangannya adalah adanya perbedaan negara penjajah, tujuan penjajahan, kondisi sosial masyarakat, dan juga kondisi politik pada masa awal kemerdekaan.

 Benua Amerika pada abad ke 14 mulai terjamah oleh orang -- orang Eropa yang kala itu memang sedang melakukan penjelajahan ke seluruh dunia. Tidak berhenti pada penjelajahan saja, para penjelajah ini mulai berinteraksi dengan masyarakat pribumi dan pada akhirnya melakukan praktek penjajahan terhadap masyarakat pribumi di Benua Amerika. Negara -- negara yang melakukan penjelajahan ke Benua Amerika itu adalah Spanyol, Portugis, dan juga Inggris. Spanyol dan Portugis menjadi negara pelopor penjelajahan ini. Kedua negara ini mulai melakukan eksplorasi dan penjajahan di wilayah bagian selatan dari Benua Amerika (Amerika Latin). 

Penjelajahan ini kemudian diikuti oleh negara -- negara Eropa lainnya, salah satunya adalah Inggris. Terlambatnya Inggris dalam penjelajahan ini juga dikarenakan oleh perang saudara dan usaha penyatuan wilayah -- wilayah di Inggris agar dapat menjadi Britania Raya. Banyaknya wilayah yang sudah dikuasai oleh Spanyol dan Portugis di daerah Selatan memaksa Inggris untuk mencari daerah baru yang belum diakui oleh Spanyol dan Portugis yakni wilayah bagian Utara atau yang kita kenal saat ini Amerika Serikat.

 Kondisi wilayah dan sosial yang didapatkan oleh Inggris di wilayah Amerika Utara tidak sama dengan apa yang didapatkan Spanyol. Daerah bagian Utara tidak memiliki sumber daya alam logam emas yang sebanyak daerah Selatan. Secara sosial, masyarakat pribumi sudah memiliki raja yang diakui oleh beberapa wilayah disana. Akibatnya, Inggris tidak bisa berharap akan emas dan juga perbudakan terhadap pribumi. Pada akhirnya, Inggris menggunakan koloni -- koloni yang dikirimkannya untuk bekerja.

Selain itu, Amerika digunakan oleh Inggris untuk membuang penjahat atau orang -- orang yang dianggap dapat mengganggu penyatuan Britania Raya. Berbeda dengan Spanyol yang terfokus untuk memperoleh SDA sebanyak -- banyaknya dan membuat pribumi bekerja untuk mereka.

 Singkat cerita, koloni di Amerika sudah berkembang berkat usaha dari orang -- orang Eropa yang tinggal disana. Sadar akan perkembangan itu Inggris menaikkan pajak untuk para koloni. Berangkat dari sana para koloni yang berjumlah 13 itu mulai memberontak dan memerdekakan diri mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun