Akhir Maret 2014 nampaknya menjadi momen mengesankan bagiku, betapa tidak aku memberikan sendiri predikat “mbolang nekat” untuk aku dan satu orang lagi Iyan. Maret kami merealisasikan rencana iseng untuk jalan-jalan ke Bali. Memang pantai Bali sudah menjadi tempat wisata populer bagi turis baik mancanegara maupun lokal, tetapi gregetnya adalah perjalanan kita dari Semarang sampai ke sana yang kita tempuh dengan menunggangi betty, motor yang kita pakai. Saking tangguhnya kita menjulukinya dengan sebutan ‘Sir Betty’ atas jasa-jasanya mengantarkan kita hingga sampai ke pulau dewata dalam waktu 16 jam non-stop. Jangan dibayangkan Betty adalah motor gede yang memang didisain untuk perjalanan jauh.
Persiapan kami juga hanya sederhana. Aku sendiri hanya membawa tas sekolah berisi 2 kaos dan 2 celana pendek serta alat mandi. Karena prinsip kami emang ngga mau ribet dengan penampilan, toh tujuan kami adalah pantai. Kami berangkat Kamis 27 Maret 2014 jam 9 pagi dengan bantuan sebuah peta jawa-bali. Kami melewati rute tengah pulau Jawa.
Paiton Power Station, Probolinggo, Jawa timur
Setelah 16 jam kami sampai di Pelabuhan Ketapang. Pukul 9 pagi kami sampai di Denpasar dan nekatnya kami ke Bandara Ngurah rai untuk sekedar mandi dan istirahat. Lucunya objek wisata mana yang akan dikunjungi selama di Bali belum kami rencanakan. Akhirnya kami memutuskan ke pantai yang paling populer yakni Kuta sambil menikmati indahnya sunset.


Sunset di Kuta, Bali
Seperti biasa, Kuta sangatlah ramai walaupun bukan pada saat liburan. Pantai ini tetap menjadi pantai terbanyak pengunjung versi kami dibandingkan pantai yang akan kami jumpai selama perjalanan kami di Bali.
Malam harinya kami tidur di rumah makan yang buka 24 jam masih di kawasan Denpasar, tidur dengan cara duduk dan bersandar di bangku. Memang kurang nyaman tapi positifnya kami menghemat uang penginapan.
Jam 3 pagi kami menuju pantai Nusa Dua melewati jalan tol baru yang dibuat di pesisir timur pulau Bali. Kami sampai sebelum sun-rise dan berharap dapat menikmatinya. Sayang sekali hanya iyan yang dapat menikmati sun-rise tersebut karena aku lelah dan tertidur di atas pasir.

Sunrise Nusa Dua, Diambil oleh Iyan
Sementara aku...

Hingga pagi...
Kemudian kami menuju Padang-Padang Beach

Melewati goa batu sebelum sampai di Padang-Padang Beach, Pantai ini biasa digunakan oleh BULE untuk surfing. Hampir tidak ada turis lokal di pantai ini.

Itu adalah iyan, hehe maaf iyan yang sedang berenang. Karena pagi hari ombak di Padang-Padang belum muncul. Kami berenang sekalian mandi. Pemandangan pantai padang-padang juga sangat indah dengan ukurannya yang minimalis dan beberapa tumpukan batu karang yang membatasi seolah seperti kolam renang.

Dari padang-padang kami ke Dreamland yang katanya ngga kalah indah. Berikut penampakannya.



Inilah sosok iyan sang beach hunter masih di Dreamland


Hari ke 3 kami dibali, Tanah Lot



Keindahan sunset pantai Tanah Lot, Bali diambil oleh iyan



Hari ke 4, Snorkling!! Daerah pantai karang asem




Hari ke 5, Lovina.. sekalian pulang ke semarang




Si Betty yang memiliki mental baja.

Itulah perjalanan Kami, Selain pantai di atas masih banyak keindahan alam pantai di Indonesia yang ingin dikunjungi. Selama kami haus dalam perjalanan kami membeli Liang teh cap panda. Yang membuat tenggorokan adem dan menjaga mood kami untuk tetap bersemangat menyusuri pantai Bali. Untuk biaya perjalanan 500 ribu satu oarng dengan rincian yang akan kami posting dilain kesempatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI