Mohon tunggu...
Mubarak Achmad
Mubarak Achmad Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penulis, Mubaligh

Penulis berkah, pemuka Agama, Muballigh suka Olahraga raga juga loh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hoax Merupakan Dusta yang Sangat Mengerikan

3 Februari 2021   16:10 Diperbarui: 3 Februari 2021   17:42 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tertera di dalam riwayat tentang Hadhrat Sayid Abdul Qadir Jailani, bahwa ketika beliau berangkat dari rumah untuk menuntut ilmu, ibu beliau menjahitkan 80 uang emas di lipatan kain baju beliau di bawah ketiak, lalu menasihati beliau, "Anakku, sekali-kali engkau jangan berdusta."

Ketika Hadhrat Sayyid Abdul Qadir Jailani berangkat, pertama-tama beliau melewati sebuah hutan belantara tempat persembunyian gerombolan pencuri dan penyamun, Di sana beliau berjumpa dengan gerombolan penyamun, mereka menangkap beliau dan menanyakan apa yang ada pada beliau.

Beliau melihat bahwa pada tahap pertama saja sudah dihadang oleh cobaan, maka beliau ingat akan nasihat ibu beliau, dan langsung menjawab, "Pada saya terdapat 80 keping uang emas, yang dijahitkan oleh ibu di baju saya." Mendengar hal itu penyamun tersebut sangat heran, "Apa pula yang diucapkan faqir ini? Belum pernah kami menemukan orang jujur seperti ini." Lalu mereka menangkap beliau dan membawa beliau kepada pemimpin mereka sambil menceritakan hal itu.

Ketika kepala penyamun itu bertanya lagi kepada beliau, tetap saja beliau membeberkan jawaban yang sama. Akhirnya ketika jahitan di baju beliau itu dibuka, ternyata benar ada 80 keping uang emas. Mereka semua menjadi heran. Kepala penyamun itu menanyakan kenapa berbuat demikian?

Maka beliau pun menjelaskan tentang nasihat ibu beliau dan mengatakan, "Saya berangkat dari rumah untuk menuntut ilmu agama. Jika pada tahap pertama saja sudah berkata dusta, maka apalah yang dapat saya raih? Oleh karena itu saya tidak meninggalkan kejujuran."

Ketika beliau menjelaskan hal tersebut lalu kepala penyamun itu menangis meraung-raung dan menjatuhkan diri di telapak kaki beliau, dan dia bertaubat atas segala dosanya terdahulu. Diriwayatkan bahwa orang itulah yang menjadi murid pertama beliau.

Ringkasnya, lawan dari Hoaks yakni kejujuran (kebenaran) adalah sesuatu yang menyelamatkan manusia dari keadaan yang paling sulit sekalipun.

Jadi, seberapa banyak manusia menerapkan kejujuran (kebenaran) dan mencintai hal itu, maka sebanyak itu pulalah dalam Qolbunya (hatinya) timbul kalm (percakapan) Allah Ta'ala dan kecintaan terhadap para nabi serta makrifat, sebab itu merupakan suri-teladan dan sumber mata air segenap orang jujur (shiddiq).

Dan perintah, "Kn ma'ash-shdiqn -- (bergaullah dengan orang-orang yang jujur/benar" -- At-Taubah, 119) adalah atas dasar prinsip tersebut.

Yang lebih mengerikan lagi adalah Hoaks alias Berdusta sama dengan membunuh. Dalam urusan-urusan dunia pun duniapun orang-orang betapa banyak melakukan penyelidikan dan penelaahan. Pada hakikatnya orang yang tergesa-gesa membentuk suatu pendapat, dia juga menjerumuskan orang lain ke dalam cobaan.

Jadi, mengungkapkan pendapat yang berlawanan dengan kenyataan yang sebenarnya sama dengan membunuh. Banyak sekali hal yang semakin dalam disimak oleh insan maka tampak semakin bagus hasilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun