Mohon tunggu...
Muara Alatas Marbun
Muara Alatas Marbun Mohon Tunggu... Guru - Alumni U Pe' I

Seorang lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan dengan cara yang layak, bukan dengan "orang dalem", apalagi dengan "daleman orang"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bermunajat untuk Pekerja Asing

23 Februari 2019   08:18 Diperbarui: 23 Februari 2019   09:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra; taken from tirto.id

Tapi mengejutkannya dia malah "lari" ikut program Transmigrasi pemerintah pada tahun 1990. Keluarganya kesal pada awalnya, namun karena ia ternyata bisa hidup dan menghasilkan di Kalimantan sana, keluarga perlahan menerima keputusan Pak Bagus.

Selama di Kalimantan, beliau bekerja di sebuah tambang batu bara sebagai buruh pengangkut pada awalnya. Namun, karena kepercayaan dan hasil kerja yang memuaskan para pimpinan lapangan saat itu, dalam 2,5 tahun ia naik jabatan menjadi Asisten Supervisor pengawasan tambang. Gajinya naik lagi hingga jikalau dia pensiun dini, bukan menjadi masalah baginya karena uangnya cukup untuk lahan luas dan bahan bangunan untuk rumah dua lantai.

Karena ingin mencari tantangan baru sebagai bos, dia mengundurkan diri dari tambang. Lalu dia mulai membuka usaha pembuatan briket batu bara yang saat itu di Kalimantan menjadi alternatif paling mudah di dapat jika minyak tanah belum ada di dapur ibu-ibu. 

Selama berada di Kalimantan, setidaknya dia menguasai empat bahasa sekaligus dengan fasih. Sifatnya yang mudah bergaul dan cepat belajar menjadikan dia juga mampu diterima dengan waktu yang menurutku relatif singkat.

Perusahaannya tetaplah kecil dan mulai mengalami penurunan omzet akibat perusahaan tambang yang mulai melebarkan usahanya dengan membuat briket yang serupa, namun produksinya lebih masif. 

Akhirnya dia memberikan usaha itu kepada teman yang kebetulan sesama perantau dan ia justru pergi merantau meninggalkan Kalimantan menuju Aceh. Dia memang orang aneh karena memilih provinsi yang justru menurut intuisinya memiliki "peruntungan". Padahal lebih bagus dia pergi kembali ke Jawa yang notabene arus uang mengalir lebih deras.

Di Aceh, lagi-lagi sifatnya membawa peruntungan. Kebetulan ada perusahaan karet yang sedang membuka lowongan untuk mereka yang berpengalaman dan fresh graduate dari Perguruan Tinggi di Jawa. Pak Bagus mendaftar dan berhasil memenuhi syarat dengan baik, serta yang spesialnya dia langsung diangkat menjadi mandor lapangan. 

Alasannya ? ternyata petinggi yang menguji para rekrutmen disana adalah teman Pak Bagus semasa di perusahaan tambang di Kalimantan Timur dulu dan mengenal pak Bagus sebagai pemimpin yang dapat diandalkan.

Selama 3 tahun, beliau seperti bukan orang Jawa lagi, yang tersisa dari ke-"Javanese"-annya hanya pada nama lengkapnya, Bagus Cahyodirjo. Dia sering berbicara bahasa Indonesia, namun intonasinya keras dengan sedikit lengkingan di akhir, seperti  mencampurkan gaya bicara orang Kalimantan dan orang Batak. Tetapi, bahasa Jawanya tetap bisa ia pertahankan. Justru, ya, dialek dan permainan intonasinya justru jauh dari kesan kejawaan.

Hari sudah menjelang senja, pertanda azan Maghrib akan berkumandang. Melepas penat adalah target kami saat ini. Getah karet bisa menunggu, yang tidak bisa ditunggu adalah niat kami untuk curhat kepada Tuhan akan segala yang kami dapatkan hari ini. Pak Bagus pun tidak melepas jabatan mandornya, baik di hutan maupun di Masjid. 

Ya, ia menjadi imam dengan sendirinya dan para pekerja lain pun tidak protes, bahkan yang pertama mereka cari sebelum solat berjamaah adalah keberadaan Pak Bagus dulu. Jika beliau ada, maka posisi imam tidak dapat diganggu gugat, namun jika tidak, maka orang lain bisa menggantikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun