Mohon tunggu...
Muammal Jasin
Muammal Jasin Mohon Tunggu... -

Pegiat Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idul Fitri, Sarana Belajar Anak

15 Juni 2018   11:09 Diperbarui: 15 Juni 2018   17:42 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perintah silaturahim diantaranya adalah firman Allah dalam surat An Nisa ayat pertama, yang artinya: Wahai manusia Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya: dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta. Dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasi kamu." (QS An Nisa (4):1).

Keutamaan silaturahim juga dijelaskan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim: Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rosulullah saw bersabda, artinya, " barang siapa yang ingin dimudahkan rizkinya dan ditunda ajalnya hendaklah ia silaturrahim."

Selain memotivasi untuk bersilaturrahim,  ayat Al quran dan hadist Nabi saw tersebut juga sebagai upaya untuk menjaga niat silaturahim yaitu untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Ini penting untuk dilakukan agar niatan silaturahim untuk pamer harta ( baju baru) dan mendapatkan "salam tempel" bisa terkikis dalam diri anak.

2. Menguatkan semangat anak

Anak yang tidak bersemangat untuk diajak bersilaturrahim terkadang karena ia enggan untuk bersosialisai dengan orang lain/masyarakat.  Ani Christina,S.Psi mengatakan, anak-anak yang ragu dalam melakukan interaksi sosial, biasanya menyimpan beberapa ketidakpercayaan diri. Bisa jadi anak tidak percaya diri karena takut diolokin, takut digodain, takut tidak ditemani, takut ditolak dan berbagai keresahan lainnya.

Sehingga ketika orangtua menjumpai anaknya mengalami hal demikian, orangtua perlu mengajaknya bicara tentang apa yang ia rasakan, kemudian memotivasinya.

3. Memberi kesempatan anak

Saat silaturrahim berilah anak kesempatan untuk berbicara atau  memberikan oleh-oleh  (parcel) lebarannya.  Kegiatan ini tidak hanya sekedar memberikan saja, tetapi ada banyak pelajarana untuk anak, yaitu pelajaran keberanian, percaya diri, sosialisasi dan semangat berbagi tentunya.

4. Menasehati anak untuk tidak berlebihan.

Orangtua harus mengingatkan ke anak untuk tidak berlebihan dalam bersilaturrahim. Yaitu tidak berlebih-lebihan dalam berdandan, berbicara, bergurau dan makan. Dan agar tujuan silaturrahim bisa mendapat ridho Allah  perlu menjaga etika dan adab silaturrahim.  

Dengan mengoptimalkan Idul Fitri sebagai  sarana belajar  anak,  kehadiran Idul Fitri akan lebih bermakna bagi anak. Idul Fitri tidak hanya sebagai ajang tahunan yang berlalu tak berbekas, kecuali hanya sebatas tradisi.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun