media sosial dapat mempengaruhi emosi seseorang. Pengguna yang over sensitif terhadap stimuli medsos melaporkan banyak gejala emosi negatif yang mereka alami. Â Perasaan seperti tidak bahagia, rasa tertolak, cemburu, gelisah, rentan, dan depresi muncul ketika mereka terpapar stimuli medsos. Â Imunitasnya begitu rapuh. Â Hal ini dilaporkan oleh sebuah riset yang dilansir dari Psychology Today.Â
Rangsangan diSaat beraktifitas di media sosial kemungkinan lingkungan keluarga atau anda sendiri memiliki tanda-tanda sbb: Â
- Seringkali berpikiran negatif dan emosi saat menjelajahi internet.Â
- Cemas terhadap pandangan orang kepada postingannya.Â
- Ada rasa takut ditolak, karena orang mengabaikan, memberikan notifikasi " not like" atau komen negatif pada postingannya.
- Seringkali membandingkan dirinya dengan orang lain saat browsing, dan merasa sedih akibat membandingkan diri.
- Merasa cemburu dan sirik terhadap penampilan orang yang bergaya kece dan keren.Â
- Sering timbul rasa marah karena postingan di medsos tidak adil, menjengkelkan atau tidak menyenangkan.Â
- Merasa ada gejala secara fisik (a.l stress, tegang, cemas) saat browsing.
- Menganggap orang lain seolah memberikan respon ke postingannya (mereka tidak memberikan "like" dengan sengaja)
- Tetap terus browsing di medsos walaupun mengalami kekesalan.Â
- Perasaan tidak bahagia berkepanjangan akibat apa yang dilihatnya di medsos meskipun sudah offline.
Jika mengalami gejala diatas perlu penanganan  emosi dengan memfasilitasi mereka yang over sensitif.  Melalui upaya dan pendekatan yang baik sehingga mereka bisa membangun hubungan positif dengan rekan dan sesamanya.Â
Hal ini memerlukan ketrampilan komunikasi efektif agar anjuran berelasi dengan lingkungannya dapat diikutinya.