Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

10 Gejala Over Sensitif Akibat Medsos

6 April 2022   21:15 Diperbarui: 25 April 2022   10:27 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tegang (foto makeuseof.com)

Rangsangan di media sosial dapat mempengaruhi emosi seseorang. Pengguna yang over sensitif terhadap stimuli medsos melaporkan banyak gejala emosi negatif yang mereka alami.  Perasaan seperti tidak bahagia, rasa tertolak, cemburu, gelisah, rentan, dan depresi muncul ketika mereka terpapar stimuli medsos.  Imunitasnya begitu rapuh.  Hal ini dilaporkan oleh sebuah riset yang dilansir dari Psychology Today. 

Saat beraktifitas di media sosial kemungkinan lingkungan keluarga atau anda sendiri memiliki tanda-tanda sbb:  

  1. Seringkali berpikiran negatif dan emosi saat menjelajahi internet. 
  2. Cemas terhadap pandangan orang kepada postingannya. 
  3. Ada rasa takut ditolak, karena orang mengabaikan, memberikan notifikasi " not like" atau komen negatif pada postingannya.
  4. Seringkali membandingkan dirinya dengan orang lain saat browsing, dan merasa sedih akibat membandingkan diri.
  5. Merasa cemburu dan sirik terhadap penampilan orang yang bergaya kece dan keren. 
  6. Sering timbul rasa marah karena postingan di medsos tidak adil, menjengkelkan atau tidak menyenangkan. 
  7. Merasa ada gejala secara fisik (a.l stress, tegang, cemas) saat browsing.
  8. Menganggap orang lain seolah memberikan respon ke postingannya (mereka tidak memberikan "like" dengan sengaja)
  9. Tetap terus browsing di medsos walaupun mengalami kekesalan. 
  10. Perasaan tidak bahagia berkepanjangan akibat apa yang dilihatnya di medsos meskipun sudah offline.

Jika mengalami gejala diatas perlu penanganan  emosi dengan memfasilitasi mereka yang over sensitif.  Melalui upaya dan pendekatan yang baik sehingga mereka bisa membangun hubungan positif dengan rekan dan sesamanya. 

Hal ini memerlukan ketrampilan komunikasi efektif agar anjuran berelasi dengan lingkungannya dapat diikutinya.

Menyendiri (publichealth.columbia.edu)
Menyendiri (publichealth.columbia.edu)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun