Mohon tunggu...
Muadzin Jihad
Muadzin Jihad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Entrepreneur | Founder & CEO Ranah Kopi | Founder Semerbak Coffee | Father of 3 | Coffee-Book-Movie-Photography-Graphic Design Freak | Blogger | Author "Follow Your Passion" | www.muadzin.com | Instagram & Twitter @muadzin

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyesal Setelah Pensiun Dini

13 September 2011   02:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:00 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa, sudah sebulan saya resign dari kantor tempat saya bekerja dan menjadi full-time pengusaha. Tepat 1 juli lalu adalah hari terakhir saya bekerja sebagai karyawan (cerita lengkapnya bisa baca di sini). Terimakasih banyak atas ucapan, atensi, dan doa yang disampaikan saat saya resign tempo hari. Saya coba sertakan di sini, beberapa yang berhasil saya kumpulkan. Sebenarnya ada hal yang sangat saya sayangkan pada saat resign di tanggal tersebut. Yaitu saya tidak bisa mendapatkan hak THR saya untuk tahun 2011 ini. Saya baru tahu ternyata dalam peraturan Depnaker, syarat mendapatkan THR adalah masih tercatat sebagai karyawan minimal 30 hari sebelum hari raya. Jadi jika saja saya mundurkan waktu resign menjadi 1 Agustus, maka saya akan tetap memperoleh THR tersebut. Yaa sudah lah.. diikhlaskan sajaah.. padahal lumayan banget tuh dapat tambahan 1 bulan gaji :) Saya berusaha berpikiran positif, semoga dalam waktu sebulan itu, di usaha saya akan bertemu dengan peluang dan kesempatan yang nilainya lebih besar dari THR saya tersebut. Dan memang ternyata benar sekali. Dalam sebulan ini banyak peluang kerjasama datang, juga strategi dan manuver yang berhasil dilakukan di perusahaan kami. Dan yang pasti nilai nominalnya jauh lebih besar dibanding THR saya tersebut :) Alhamdulillah. Tapi ada satu hal yang tidak saya duga setelah sebulan ini menjalani aktifitas sebagai pengusaha, adalah 
saya merasakan penyesalan. Benar-benar menyesal. Kenapaaa tidak dari dulu.. hehe. Banyak hal yang tadinya tidak bisa saya lakukan, sekarang bisa saya lakukan. Yang paling saya rasakan langsung adalah, saya bisa mengatur waktu lebih fleksibel. Bisa datang lebih lambat ke kantor dan pulang lebih cepat. Jadi saya masih sempat melepas anak-anak saat mereka dijemput dengan mobil jemputan sekolah.
Atau jika diperlukan, bisa pulang lebih cepat untuk keperluan “penting”, seperti Jumat kemarin nonton Harry Potter bareng isteri.. hehe. Alayka putri pertama saya 6.5 tahun sempat protes, "katanya Bapak ga bakal ke kantor-kantor lagi, kok masih ke kantor juga?". Dengan pelan-pelan saya jelaskan, maksudnya "ga ke kantor" itu adalah tidak ke kantor di Jakarta sebagai karyawan. Kalau yang sekarang ini, tetap ke kantor, tapi sebagai yang punya kantor. Lagi pula kantornya dekat rumah :) Yang lain adalah pakaian kerja. Selama belasan tahun saya bekerja, pakaian yang saya kenakan adalah formil kemeja lengan panjang (kadang-kadang pendek) dan celana bahan. Sekarang bisa lebih santai, kaos t-shirt dan celana jeans atau cargo pants :) Juga bisa lebih sehat, karena sekarang pulang-pergi kantor naik sepeda. Rumah saya dengan kantor berjarak sekitar 20 menit bersepeda. Lumayan bisa 40 menit olahraga bersepeda pulang-pergi :) Yang saya syukuri juga, saya bisa punya lebih banyak waktu untuk melakukan hobby saya. Terutama hobby yang tadinya "di-anaktiri-kan", seperti menulis. Terbukti dalam sebulan ini saya bisa posting lima tulisan di blog saya. Jumlah segitu sama dengan jumlah tulisan yang saya posting selama setahun kemarin.. hehe. Dan yang membuat hidup jadi lebih bahagia adalah, saya tidak lagi harus mengalami kemacetan Jakarta. Oh indahnya... Saya mau usul ah.. ke “ahli”-nya Jakarta, solusi mengatasi macet yang efektif adalah buka usaha atau kantor sendiri dekat dengan tempat tinggal kita, sehingga para urban tidak perlu menyerbu ibukota.. hehe. Dan ini yang paling saya syukuri, tidak perlu lagi berdesak-desakkan naik kereta “Commuter Line” PT KAI (tadinya “Kereta Ekspres”).. hehe. Tidak perlu lagi kegerahan di kereta AC yang kadang-kadang AC-nya mati. Tidak perlu lagi ngomel-ngomel dan gondok karena jadwal molor akibat ada kereta ekonomi yang mogok atau gangguan persinyalan, gangguan wesel, atau gangguan listrik, dan lain-lain. Ahh.. senangnya.. :) Mungkin orang akan bilang, saya sedang dalam euforia karena masuk ke dalam suatu keadaan baru. Bisa juga sih. Tapi setelah hampir 15 tahun kerja sebagai karyawan, kayaknya boleh dong sedikit bersenang-senang dengan status baru ini :) Tapi sebenarnya, buat saya pensiun dini bukanlah tujuan akhir. Tapi justru sebuah awal. Pintu untuk impian yang lebih besar. Bukan untuk leha-leha dan gaya-gaya. Tapi untuk berkarya lebih optimal bagi sesama dan semesta. . Depok, 5 Agustus 2011 Muadzin F Jihad Twitter @muadzin Owner Semerbak Coffee [caption id="attachment_169" align="aligncenter" width="318" caption="Before & After ;)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun