Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pisang dalam Budaya Batak Toba

5 Juli 2023   12:20 Diperbarui: 6 Juli 2023   01:33 2413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pohon pisang berbuah (Dokpri)

Lalu, yang paling menyenangkan, penggunaan daun pisang sebagai wadah saji makanan waktu pesta adat. Daun pisang di potong-potong dengan tulangannya. Kira-kira seukuran tampi persegi empat. 

Potongan daun itu lalu diletakkan terbalik di tengah sekelompok tamu pesta, 4-6 orang. Biasanya di halaman rumah. Lalu parhobas, pelayan pesta, akan mengonggokkan segunungan kecil nasi di atasnya. Ditambah dengan satu atau dua raup saksang, daging babi cincang dimasak dengan darahnya.

Lain dari itu, daun pisang juga digunakan sebagai "payung" saat turun hujan. Potong selembar daun lebar, lalu bentangkan di atas kepala saat hujan. Itu payung organik.

Selain buah dan daun, apakah orang Batak memanfaatkan bagian lain dari pisang? 

Tentu saja. Jantungnya untuk sayur -- ini paling lazim dalam masyarakat Batak Karo. Tapu waktu kecil, saya dan teman-teman kerap juga maka jantung mentah. Caranya pelepah jantung pisang dibuka terus sampai ketemu bagian yang putih total. Nah, itu enak dimakan.

Pelepahnya, sudah disebut tadi, dikeringkan untuk disuwir-suwir jadi tali pengikat. Kadang digunakan juga sebagi pembungkus bibit kopi.


Umbutnya -- dari pisang anakan -- diolah jadi sayur. Bisa juga dilalap mentah. Saat kecil, saya suka melalapnya mentah, penawar dahaga.

Bonggolnya? Saya belum pernah lihat orang Batak makan bonggol pisang. Beberapa etnis memang ada yang mengolahnya jadi keripik. Tapi harap tahu saja, orang Batak tak punya tradisi bikin keripik. Kalaupun ada, paling kripik opak. Itupun jarang.

Bagi anak-anak, menurut pengalamanku, pisang itu sumber kegembiraan. Batangnya bisa dibikin rakit untuk belajar berenang di tebat. Pelepah daunnya bisa dibikin bedil-bedilan untuk main perang-perangan. Manisan bunganya biasa disedot, bersaing dengan kolibri. Batang busuknya dibelah, di dalamnya ada kumbang-kumbang kecil, bisa langsung dimakan. Di dalam daun muda yang belum terbuka kadang ada kelelawar ngumpet, bisa ditangkap untuk mainan.

***

Pada dasarnya, semua bagian pohon pisang itu berguna. Beda suku beda budaya, beda pula tafsir terhadap pohon pisang, serta beda ragam pemanfaatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun