Sekolah Pukul Lima Pagi dan Etos Kerja Orang NTT

Masuk sekolah pukul 05.00 WITA pagi untuk membentuk etos kerja.

Itu motif kebijakan terbaru Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor B. Laiskodat. Diberlakukan untuk jenjang SMA/SMK di NTT. Sementara ini uji-coba terbatas di Kupang dulu.

Jidatku berkerut hebat saat membaca motif di balik kebijakan itu. Apakah  hubungan kausatif antara fakta masuk sekolah pukul 05.00 pagi dengan fakta etos kerja?

Baca juga: Murid NTT Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi, Gubernurnya Masuk Kantor Pukul Berapa?

Lalu apa pula yang dimaksud Pak Gubernur Viktor dengan etos kerja? Juga, apakah dia tahu macam apa etos kerja orang NTT?

Pertanyaan-pertanyaan itu tak terjawab oleh argumen-argumen pembelaaan diri Pak Gubernur, juga Pak Kadisdikbud NTT, yang tersebar di media massa dan medsos.

Jadi saya coba cari sendiri jawabannya. Itupun terbatas dari sudut pandang sosiologi.

***

Baca juga: Mungkinkah Patung Kristus Berwajah Batak di Sibea-bea Samosir?

Saya mulai dengan konsep etos kerja, ya.

Ini satu kutipan dari merriem-webster.com tentang etos kerja (work ethic):

Baca juga: Permenungan Sepanjang Rel: Dari Kebayoran Lama ke Rangkasbitung

"A belief in work as a moral good : a set of values centered on the importance of doing work and reflected especially in a desire or determination to work hard."